Pangan Lokal Kaya Manfaat! Begini Cara Membuat MP-ASI yang LEZAT dan berGIZI Ala Mahasiswa Undip

Cirebon, Gegesik Kulon – Pandemi Covid-19 masih menjadi masalah pelik di negeri ini, sehingga mengharuskan Mahasiswa Undip melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) secara mandiri di wilayah tempat tinggal masing-masing. Tema yang diangkat pada KKN kali ini yaitu “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Adapun program KKN yang diusung mahasiswa KKN Tim I 2021 di Desa Gegesik Kulon untuk mendukung tujuan SDG’s poin 3 yaitu Good Health and Well Being

Menurut World Health Organization (WHO) dalam Resolusi World Health Assembly (WHA) menyatakan bahwa 60% kematian balita langsung maupun tidak langsung disebabkan oleh kurang gizi dan 2/3 dari kematian tersebut terkait dengan praktik pemberian makanan yang kurang tepat pada bayi dan anak. Selain itu, menurut Kemeskes RI “Pemberian makan yang tidak tepat dan terlalu dini mengakibatkan banyak anak mengalami gangguan pertumbuhan dan menderita kurang gizi.”

Masalah gizi akan berdampak pada meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Kurangnya asupan makanan baik secara kuantitas maupun kualitas dapat menimbulkan permasalahan serius. Status gizi sangat diperlukan dalam kesehatan seseorang. Status gizi masyarakat menentukan kualitas derajat kesehatan masyarakat tersebut. Oleh karena itu perlu perhatian khusus terhadap status gizi masyarakat terutama pada kelompok yang rawan seperti bayi, balita dan ibu hamil /nifas.

Hal ini dimanfaatkan oleh Ayu Priciliya Mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan kegiatan pengabdian atau KKN Tim I periode 2021 dan merupakan bimbingan dari Dr. Sunarno, S.Si, M.Si yang berlokasi di Desa Gegesik Kulon Kec. Gegesik Kab. Cirebon untuk melakukan pendalaman pengetahuan hingga demo masak MP-ASI yang berbasis pangan lokal namun bernilai gizi tinggi.

Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi dan diberikan kepada bayi/anak usia 6 – 24 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Pemberian makanan anak umur 6 – 24 bulan yang baik dan benar sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak. Menurut WHO, kebutuhan gizi anak pada usia 6-24 bulan didapatkan dari ASI dan MP-ASI. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemberian MPASI adalah terkait waktu, frekuensi, jumlah, tekstur, kandungan gizi, dan cara pemberian makan harus disesuaikan sesuai usia anak karena berhubungan juga dengan perkembangan fungsi sistem pencernaan anak.

Peyampaian informasi penting mengenai MP-ASI

Demo Masak MP-ASI dilaksanakan 02 Februari 2021, yang bertempat di Posyandu Blok 3 Gegesik Kulon. Praktik membuat MPASI dilakukan oleh Ayu Priciliya dengan didampingi oleh Ahli Gizi Puskesmas Gegesik, Bidan Desa, serta Kader Posyandu Blok 3. MP-ASI yang dipilih untuk bayi usia 9-12 bulan. Sebelum Demo Masak dilakukan, terdapat penyampaian informasi penting mengenai MP-ASI dengan media leaflet. Sebagian Ibu sudah mengetahui apa itu MP-ASI. Namun, menurut beberapa pernyataan ibu, mereka jarang sekali membuat MP-ASI nya sendiri dengan alasan malas dan ribet. Mereka lebih memilih membeli MP-ASI dipasaran seperti bubur organik dan MP-ASI instant.

Pembuatan MP-ASI ini dimulai dari membersihkan semua bahan yang akan digunakan seperti beras, protein hewani (daging ayam), protein nabati (tahu), sayuran (wortel, kembang kol, daun bawang, dan seledri), dan bumbu (bawang merah, bawang putih, dan daun salam). Kemudian masak beras dengan air secukupnya, dilanjutkan dengan memotong semua bahan dengan ukuran yang kecil. Setelah itu, masukkan bahan lainnya : daging ayam, sayuran dan bumbu. Aduk-aduk hingga nasi tim nya sudah hampir matang, masukkan tahu dan mentega aduk kembali hingga rata. Setelah semua bahan matang, angkat Nasi Tim, dan sajikan dalam mangkok si kecil.

Nasi Tim Ayam Sayur Tahu

Diharapkan dengan adanya program ini, ibu-ibu balita dapat menerapkan ilmunya yang sudah didapatkan sehingga dapat membuat berbagai kreasi MP-ASI berbasis pangan lokal yang bernilai gizi tinggi namun juga tetap memperhatikan frekuensi, jumlah, serta tekstur disesuaikan sesuai usia anak. Pembuatan MP-ASI ini bisa dilakukan oleh ibu bayi dengan mudah karena bahan dasarnya berasal dari pangan lokal yang belum tereksplor sepenuhnya oleh masyarakat serta harganya yang terjangkau sehingga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Reporter : Ayu Priciliya (Prodi S1 Ilmu Gizi 2017, Fakultas Kedokteran)

DPL dan editor : Dr. Sunarno, S.Si, M.Si

#KKNtimIperiode2021 #p2kknundip #lppmundip #undip #Dr.Sunarno,S.Si,M.Si #kabupatencirebon #tipssehat #gizilawancovid19