Jangan Buang Sampah Dapur Anda! Mahasiswa Undip Memanfaatkan Sampah Dapur dengan Metode Kompos Takakura
Semarang (30/1/2021) – Sampah Dapur seperti sisa makanan, sayuran, dan kulit buah masih kurang mendapat perhatian dalam pengolahannya. Masih banyak masyarakat yang tidak megolah sampah dapur mereka, melainkan langsung membuangnya begitu saja tanpa ada pengolahan khusus.
Melihat hal tersebut, Mahasiswa Undip membuat program sosialisasi tentang pemanfaatan sampah dapur dengan menggunakan metode Kompos Takakura yang bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah dapur yang dihasilkan setiap hari dengan melakakukan kegiatan pengelolaan sampah yang juga dapat mengurangi sampah yang dihasilkan sehingga sampah yang dibuang ke TPA menjadi lebih sedikit.
Metode pengolahan sampah dapur ini dipelopori oleh Koji Takakura, yang merupakan peneliti asal Jepang yang banyak melakukan pelatihan di Surabaya Sehingga didapat suatu pengelolaan sampah yang tidak menimbulkan bau dan cairan. Pada Tahun 2004, metode ini mulai dikenal oleh masyarakat luas.
Metode Takakura ini cukup mudah diterapkan. Bahan yang dibutuhkan juga mudah diperoleh. Pertama adalah keranjang atau wadah yang berlubang. Ini berfungsi untuk menjaga sirkulasi udara pada kompos. Kedua, bantalan dari jaring plastik atau kain yang diisi sabut kelapa, sekam, atau kain perca. Ketiga, kardus pelapis untuk mengatur pelembapan kompos dan menjaga agar kompos tidak keluar dari ranjang. Keempat, pengaduk yang bisa dibuat dari pipa, kayu, atau besi. Terakhir adalah biang kompos berupa kompos setengah jadi yang mengandung mikroba.
Sosialisasi dilakukan dengan cara menjelaskan kepada warga terkait apa itu Kompos Takakura, alat dan bahan yang dibutuhkan, bagaimana cara pembuatannya, bagaimana cara memanen dan memanfaatkannya ketika sudah waktunya. Para warga juga diberikan poster tentang Kompos Takakura dan penyerahan keranjang takakura kepada perwakilan warga.
Penulis : Wisnu Setya Wardhana
DPL : Ir. R.T.D. Wisnu Broto, M.T
Koor. Wilayah : dr. Sri Winarni, M.Kes.