SEKOLAH ONLINE MEMBUAT BEBERAPA SISWA SMA MENJADI MALAS MENULIS : MAHASISWI KKN BERGERAK

#p2kknundip
#lppmundip
#kkntim1periode2021
#undip

(Dokumentasi Pribadi : Pertemuan kelas Penulisan Kreatif)

Pelaksanaan KKN Undip Tim I 2021 mulai berlangsung sejak 4 Januari 2021 hingga 16 Februari 2021. KKN Undip Tim I 2021 memiliki konsep yang sangat berbeda dari KKN Undip reguler biasanya, yaitu KKN Reguler Mandiri (KKN Pulang Kampung). KKN biasanya dilakukan di lokasi yang telah ditentukan oleh LPPM Undip, namun saat ini ditentukan berdasarkan domisili dari mahasiswa itu sendiri. Hal ini terjadi dikarenakan adanya pandemi Covid-19 yang tersebar di berbagai negara termasuk Indonesia dan provinsi Jawa Tengah menjadi salah satu daerah dengan kasus positif Covid-19 yang cukup tinggi hingga saat ini. Tim P2KKN Undip telah berupaya maksimal dalam merancang KKN Undip Tim I 2021 ini dengan mengusung tema ”Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)“. Mahasiswa secara individu diwajibkan untuk melaksanakan dua kegiatan atau program, yaitu kegiatan pencegahan penyebaran Covid-19 dan kegiatan pemberdayaan masyarakat berkaitan dengan Sustainable Development Goals sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing (monodisiplin)

(Dokumentasi Pribadi : Pertemuan Kelas Penulisan Kreatif)

Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu ketiga yaitu berupa program yang beruhubungan dengan disiplin ilmu masing-masing konsentrasi atau departemen peserta KKN. Kegiatan tersebut yaitu penulisan kreatif yang ditujukan untuk siswa-siswa SMA. Dengan adanya sekolah online atau daring, beberapa siswa enggan mau belajar dan menjadi malas untuk menulis, untuk itu saya sebagai peserta KKN mengadakan kelas penulisan kreatif yang ditujukan untuk beberapa siswa SMA di Desa Karang Tengah khususnya di RT 03/01. Beberapa siswa mengatakan bahwa sekolah daring menghambat belajar dan membuatnya menjadi malas untuk berfikir. puisi, cerpen dan sejenisnya seharusnya menjadi makanan keseharian mereka yang duduk di bangku SMA namun karena terhambat untuk belajar tatap muka, siswa tersebut menjadi enggan berfikir kreatif untuk menghasilkan suatu karya. Suatu karya yang dihasilkan seharusnya dapat membuka wawasan untuk menghasilkan karya yang besar dikemudian hari. penulisan kreatif dilakukan selama tiga kali pertemuan dan masing-masing pertemuan terbagi atas dua siswa. Karena terhambat oleh pandemi covid-19 maka dibatasi untuk melakukan pertemuan yang cukup besar dan rapat. Orang tua dari salah satu siswa yang mengikuti kelas penulisan kreatif merasa terbantu dengan adanya program ini, dikarenakan untuk menumbuhkan rasa menulis meskipun terhambat melaksanakan belajar tatap muka.

penulis : Wulan Rizqi Ameilia/FIB/Undip

Dosen Pembimbing : dr. Siti Fatimah, M. Kes.

Desa Karang Tengah, Kaliwungu, Kendal Jawa Tengah.