*Re-Desain Pos Satpam Perumahan yang Sesuai dengan Protokol Kesehatan Saat Pandemi Covid-19
SEMARANG (05/02/2021), Mahasiswa Universitas Diponegoro pada masa pandemi ini masih tetap melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di kampung halaman masing-masing. Kebijakan pelaksanaan kegiatan KKN di kampung halaman masing-masing ini, guna mencegah penyebaran dan penularan Covid-19 yang belakangan ini angka pertumbuhannya melesat setiap harinya. KKN Mandiri ini dilaksanakan mulai tanggal 4 Januari 2021 sampai dengan 16 Februari 2021.
Saya Laurensius Aldo Alviano, mahasiswa S1-Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro, bekerjasama dengan Ketua RT & Ketua RW, dan juga bersama dengan tokoh masyarakat di lingkungan perumahan, mendiskusikan tentang perubahan ulang desain gardu jaga (pos satpam) agar lebih sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Perumahan Duta Bukit Mas merupakan salah satu perumahan di daerah Banyumanik yang padat penduduk. Kondisi perumahan Duta Bukit Mas saat ini, memiliki gardu jaga (pos satpam) yang menurut saya masih kurang pantas dalam masa pandemi ini, karena masih belum mengikuti protokol kesehatan. Salah satu masalah yang terdapat pada pos tersebut yaitu, tidak adanya partisi atau sekat pembatas antara petugas keamanan (satpam), dengan orang lalu lalang dan pengendara motor & mobil yang melewati gerbang perumahan.
Perubahan desain pos satpam ini berupa perubahan desain yang bersifat sederhana, dan tidak terlalu memakan banyak biaya untuk pembangunannya. Sehingga nantinya desain tersebut akan lebih mudah terwujud di masa-masa pandemi ini di mana masih sangat banyak orang yang mengalami kesulitan ekonomi. Proses redesain pos satpam ini menggunakan aplikasi bernama SketchUp.
Konsep desain pos satpam ini atau gerbang perumahan jika dilihat secara keseluruhan, merupakan konsep desain beraliran modern minimalis, dengan fasad yang menonjol berupa bentuk-bentuk balok persegi panjang yang memanjang vertikal ke atas. Desain pos satpam ini sendiri dibentuk agar lebih terbuka secara visual, dengan pemasangan kaca jendela berukuran besar dan pintu kaca berbahan tempered glass yang memiliki tinggi yang sama dengan jendela. Walaupun lebih terbuka secara visual, namun secara bersamaan juga lebih tertutup secara fisik. Sirkulasi udara didesain seminimal mungkin dan juga tersembunyi, tetapi masih tetap mencukupi kebutuhan Oksigen penggunanya. Hal ini bertujuan agar pengguna pos satpam tersebut (petugas keamanan/security) tidak mudah terkena paparan udara dari luar yang sudah terkontaminasi virus Covid-19.
Penulis : Laurensius Aldo Alviano – 21020117140052 – Teknik Arsitektur.
Editor : Ir. Hermin Werdiningsih, M. T.