Rumah Seperti Kapal Pecah? Tips dari Jepang ini Bisa Atasi Masalah!

Kabupaten Tangerang (25/01/2021) –

“Ya ampun, ini lagi? Bosan, monoton banget!”,

Yailahh! Begini terus deh.. ga ada yang lain?”

Keluhan tersebut sering terdengar atau terucap sejak sebagian besar kegiatan #DiRumahAja. Pandemi ini membuat kegiatan cenderung monoton dan dilakukan di tempat yang terbatas. Berdasarkan wawancara penulis dengan ketua RT 08 Desa Sari Bumi pak Farid, hal ini menyebabkan warga kurang produktif. Dengan latar belakang penulis sebagai mahasiswa Bahasa dan Kebudayaan Jepang, penulis melakukan riset secara daring mengenai kebudayaan Jepang yang dapat diterapkan di Indonesia dan dapat menambah produktifitas. Selain dari riset, penulis juga pernah mengiktui salah satu mata kuliah yaitu Kebudayaan Jepang. Dari mata kuliah tersebut, penulis dikenalkan pada budaya 5S yang dipelopori oleh Osada dan Hiroyuki Hirano. Dengan permasalahan yang ada, penulis memanfaatkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) untuk mengenalkan 5S pada warga RT 08 Desa Sari Bumi.

Gambar 1. Sosialisasi 5S dengan bu Santi salah satu warga desa Sari Bumi RT 08

Berdasarkan wawancara penulis dengan bu Santi salah satu warga, sebagai wanita karir beliau merasa agak kesulitan mengatur serta merapihkan rumah karena beliau sangat sibuk dengan kewajiban dari kantor. Selain untuk menambah produktifitas, 5S juga cocok diterapkan untuk orang yang cukup sibuk dan tidak selalu berada di rumah. Maka dari itu, penulis juga memperkenalkan 5S dan cara penerapannya kepada para guru di SD Negeri 03 Binong.

Gambar 4. sampul buku kecil dan beberapa konten yang termuat

Penulis menyampaikan kebudayaan 5S melalui buku kecil dan sosialisasi door to door. Penulis membuat buku kecil berjudul Budaya Jepang 5S. Di dalamnya terdapat penjelasan masing-masing cabang 5S yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Selain penjelasan masing-masing cabang, pada halaman akhir buku kecil penulis menambahkan sebuah tabel yang berisikan 7 hari penerapan masing-masing 5S. Dengan 5S Tracker, diharapkan baik warga Desa Sari Bumi maupun para guru SD Negeri 03 Binong dapat menerapkan 5S serta merasakan perbedaan sebelum dan sesudah melakukan 5S.

“Wah, boleh juga saya terapkan. Apalagi saya juga kerja jadi rumah kadang berantakan, kayak kapal pecah! Hahaha” ungkap bu Santi selaku warga RT 08 Desa Sari Bumi.

Penulis: Bintang Sakti Maharani

Dosen PL: Nurhadi Basit, ST., M.Eng