DUKUNG PENDIDIKAN SEJARAH, MAHASISWA UNDIP BAGIKAN BOOKLET MINI SEJARAH DESA ROWOSARI
Tembalang, Semarang (31/1) – Kegiatan KKN UNDIP periode 2021 masih berlangsung hingga 16 Februari 2021 nanti. Pelaksanaan KKN ini sendiri, nantinya akan berlangsung selama kurang lebih 6 minggu. Pada minggu kedua pelaksanaan program KKN lalu, telah dimanfaatkan untuk pelaksanaan program pertama yaitu Sosialisasi di Obyek Sejarah Piramid Rowosari. Maka pada minggu keempat pelaksanaan KKN kali ini, dimanfaatkan untuk pelaksanaan program KKN yang kedua yaitu pembuatan booklet mini sejarah Desa Rowosari. Kedua program KKN yang diusung kali ini sesuai dengan tema KKN yang berjudul “Upaya Pencegahan Covid dan Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals)”.
Pada program kerja KKN kali ini, program kegiatan yang dilaksanakan ialah pembuatan booklet sejarah mini untuk Desa Rowosari. Hal ini dilatar belakangi karena adanya masyarakat sekitar yang tidak mengetahui bagaimana sejarah desanya sendiri terbentuk, hal ini diketahui berdasar survey langsung yang telah dilakukan pada masyarakat sekitar di RT 6 RW 7 Desa Rowosari. Selain itu juga masih ditemui banyak warga ataupun masyarakat yang kurang peduli akan pendidikan sejarah. Hal ini didukung dengan penyataan ketua RW 7 Desa Rowosari, menurut ketua RW 7 Desa Rowosari, masyarakat sekitar kebanyakan tidak tahu bagaimana sejarah desa sendiri, mereka hanya mengerti pendidikan sejarah hanya untuk sekolah. Hal tersebut juga diperparah dengan pandangan bahwa sejarah hanyalah masa lalu yang tidak perlu di ingat.
Atas dasar inilah maka pelaksanaan program KKN yang kedua yaitu, pembuatan booklet mini untuk sejarah desa Rowosari, tujuannya agar sejarah tidak terlupakan oleh masyarakat. Pembuatan booklet ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan pemahaman warga sekitar akan nilai dan sejarah yang ada sehingga dapat terus dilestarikan dan dijaga. Penyerahan booklet sejarah mini Desa Rowosari dilakukan secara simbolis kepada ketua RW 7 Desa Rowosari yaitu ibu Maryam dan juga kepada ketua RT 6 RW 7 Desa Rowosari Bapak Bukhori. Diharapkan dengan adanya booklet sejarah mini Desa Rowosari ini, masyarakat tidak melupakan sejarah desa nya sendiridan menjaga nilai sejarah yang ada dan melestarikannya. Selain itu, juga agar sejarah tetap ada dalam lapisan kehidupan masyarakat. Seperti kata Soekarno ‘JAS MERAH’ Jangan sekali sekali melupakan sejarah, karena sejarah adalah bagian dari identitas bangsa.
Oleh : Putri Fitria Nurhayati –Sejarah Undip 2017
Editor : Abdi Sukmono