Pulihkan Literasi Bangsa! Seorang Mahasiswi Undip Membuat Perpustakaan Mini Gratis di Taman Umum untuk Kanak-kanak

Meruya Utara, Jakarta (03/02) – Salah satu faktor yang memengaruhi tingkat literasi negara adalah tinggi atau rendahnya minat baca masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat adalah memberikan fasilitas baca yang mudah diakses oleh masyarakat yang tinggal di tempat yang jauh dari perpustakaan atau toko buku. Selain itu, menyediakan fasilitas baca yang tak perlu dipungut biaya juga menjadi kunci peningkatan minat baca terutama untuk kalangan masyarakat kelas menengah sampai ke bawah. Minat baca dapat dilatih sejak usia kanak-kanak karena rasa penasaran yang masih cukup tinggi. Maka dari itu, program Perpustakaan Mini Gratis yang akan didirikan di taman umum ini adalah salah satu inovasi untuk menungkatkan minat baca anak-anak sekitar.

Kriteria buku dalam perpustakaan mini gratis adalah buku anak-anak yang dapat dibaca dari usia sekolah dasar sampai sekolah menengah pertama. Buku-buku ini didapatkan dari penggalangan donasi secara daring, yaitu melalui Google Form dan disebarluarkan melalui media sosial Twitter. Jumlah pendonasi adalah empat orang yang menyumbangkan 24 buku yang mendapat timbal balik sebuah ilustrasi gratis yang dibuat oleh rekan satu jurusan. Selain buku, dalam perpustakaan mini gratis tersebut juga disediakan kartu belajar huruf Hiragana, yaitu salah satu huruf Jepang. Di dalam kartu tersebut terdapat kosakata dan gambar untuk mempermudah pembelajaran dan menarik perhatian anak-anak yang ingin belajar bahasa baru.

Gambar 1. Pelaksanaan perpustakaan mini gratis

Setelah mengumpulkan buku-buku donasi dan membuat kartu belajar huruf Hiragana, perpustakaan mini gratis siap dilaksanakan pada sebuah taman umum di Komplek Perumahan Taman Aries, Kelurahan Meruya Utara. Perpustakaan mini gratis dilaksanakan dua kali dalam seminggu dan diadakan pada pagi hari saat sebagian besar anak-anak sedang mengunjungi taman tersebut. Sebagian dari mereka meminjam buku lalu dibawa pulang, kemudian sisanya memilih membaca di taman langsung. Mereka juga bermain dengan kartu belajar huruf Hiragana dengan menyebut kosakata-kosakata yang ada.

Gambar 2. Anak-anak yang sedang membaca buku

(Nama Dosen Pembimbing: Dr. Heni Rizqiati, S.Pt., M.Si.)