KENIKIR (Cosmos caudatus), TANAMAN SANG PENGUSIR HAMA
SEMARANG – Warga Desa Medayu (Kecamatan Suruh) terkhusus Dusun Sawit, mayoritas bekerja sebagai petani. Sawah secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi warga Dusun Sawit. Sawah sangat rentan dengan berbagai pengganggu, baik pengganggu berupa hewan atau yang biasa disebut dengan hama, pengganggu dari jamur maupun dari bakteri.
Tria Farokhah, salah satu Mahasiswa KKN TIM I UNDIP yang ditempatkan di Desa Medayu berinovasi untuk membantu salah satu masalah pertanian yang terjadi di Dusun Sawit, Desa Medayu. Masalah utama yang seringkali membuat para petani mengalami gagal panen yaitu karena adanya berbagai macam hama, salah satunya hama wereng. Hama wereng ini dapat membuat gabah yang seharusnya terisi oleh beras menjadi kosong dan gagal panen. Kegagalan panen ini banyak menimbulkan masalah-masalah selanjutnya, seperti kerugian akibat pengeluaran untuk merawat sawah lebih besar dibanding hasil produksi. Oleh karena itu, dibuatlah program KKN yang ditujukan untuk mengatasai masalah ini yaitu dengan membuat pengendali hama wereng namun tetap memperhatikan aspek lingkungan yaitu tanpa menggunakan pestisida berbahan kimia yang berdapak buruk bagi lingkungan sawah.
Pengendalian secara hayati yaitu pengendalian hama ataupun hewan pengganggu menggunakan tanaman hidup atau hewan lain. Pada program KKN ini, obyek pengendali yang digunakan yaitu tanaman keninkir yang memiiki kelopak cukup besar dan berwarna kuning cerah. Hama wereng mudah tertarik dengan tanaman yang berbunga dengan warna cerah, namun tidak terlalu suka dengan bau yang menyengat. Kenikir memiliki ciri khas yaitu mengeluarkan bau menyengat dari tubuh tanamannya. Bau menyengat inilah yang tidak disukai oleh hama wereng dan menyebabkan hama wereng berpindah dari lingkungan sekitarnya.
Minggu (12/2) pagi, program KKN yang berjudul “Pengendalian Hama Wereng Menggunakan Cosmos caudatus (Kenikir)” telah dilaksanakan. Acara diawali dengan penyampaian singkat mengenai program kegiatan. Kegiatan langsung dilanjutkan dengan pengaplikasian kenikir ke sawah. Sasaran dari program ini yaitu Kelompok Tani Dusun Sawit dan KOMPESA (Komunikasi Pemuda Sawit).

Ketua Kelompok Tani Dusun Sawit, Slamet Widodo, yang juga menjabat sebagai Kepala Dusun Sawit menyampaikan rasa terimakasih kepada Mahasiswa KKN UNDIP yang telah berkontribusi dalam bergotong royong membantu warga untuk memberikan solusi yang diharapkan dapat bermanfaat bagi seluruh warga Dusun Sawit Desa Medayu.
“terimakasih kepada mahasiswa KKN Undip yang telah memberikan ilmunya kepada kami (red: warga Dusun Sawit), ini merupakan informasi baru bagi kami, nanti bisa kami aplikasikan langsung ke sawah,” tutur Widodo.

“Diharapkan dengan adanya program penanaman kenikir ini, warga Dusun Sawit dapat merasakan dampak positifnya dan dapat terus dilanjutkan meskipun keberadaan mahasiswa KKN yang tidak lama lagi akan ditarik dari Desa Medayu khususnya Dusun Sawit ini,” ujar Tria Farokhah selaku koordinator program tersebut (*/ZM).