Cuci Tangan Enggak Pakai Tangan? Mahasiswa KKN Undip Membuat Stand Hand Sanitizer Sistem Injak!

Oleh : Annisa Wanda Fadillah, FEB/Manajemen, KKN Tim 1 Undip Kota Jakarta Barat – DKI Jakarta

Srengseng, Kembangan (7/2) – Sejak pemerintah menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang terdampak pandemi Covid-19, masyarakat yang sebelumnya melakukan aktivitas di luar rumah terpaksa harus dibatasi guna memutus penyebaran virus Covid-19. Solusinya adalah pemerintah mengeluarkan kebijakan new normal agar aktivitas masyarakat dapat berjalan seperti biasa namun tetap mematuhi protokol kesehatan yang memiliki standar untuk mencegah penularan virus Covid-19, yaitu 3M seperti menggunakan masker saat keluar rumah, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Ketika awal pandemi Covid-19, di RW. 06 Kelurahan Srengseng, Kecamatan Kembangan, Kota Jakarta Barat terdapat beberapa masjid yang sebelumnya diberhentikan sementara untuk kegiatan ibadah selama 2-3 bulan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Lalu, pada bulan Januari 2021 beberapa masjid di RW. 06 sudah mulai aktif kembali melakukan kegiatan ibadah bagi para jamaah masjid tersebut. Oleh karena itu, adaptasi kebiasaan baru untuk melakukan pengelolaan tempat ibadah harus diperhatikan bagi pengurus dan jamaah masjid agar tidak terjadi penularan virus Covid-19 di masjid.

Program KKN Pembuatan Stand Hand Sanitizer Sistem Injak ditempatkan di beberapa masjid wilayah RW. 06. Tujuan dari program KKN ini adalah agar para jamaah masjid ketika ingin melakukan kegiatan ibadah di masjid tetap mematuhi protokol kesehatan karena selain para jamaah memakai masker dan membawa peralatan ibadah dari rumah masing-masing, stand hand sanitizer sistem injak ini dapat menurunkan risiko penularan virus Covid-19 karena menggunakannya dengan kaki tanpa bagian tangan yang harus bersentuhan langsung dengan botol hand sanitizer tersebut. Tangan merupakan bagian yang sangat berisiko tinggi dalam penularan virus Covid-19 karena intensitas penggunaan tangan selalu kita lakukan dalam segala kegiatan dan kondisi apapun. Maka dari itu, para jamaah diwajibkan mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer ketika masuk masjid supaya tangan dalam keadaan bersih dan steril.

Dokumentasi Proses Pembuatan Stand Hand Sanitizer Sistem Injak

Dalam proses pembuatan stand hand sanitizer sistem injakini memakan waktu sekitar 2 minggu. Adapun bahan-bahan utama dalam pembuatan alat tersebut, yaitu : pipa paralon, pylox, lem, penyambung paralon, dan penutup pipa paralon. Pembuatan alat ini tergolong cukup mudah mengingat bahan dan teknik yang digunakan dalam pembuatan ini dapat dilakukan oleh orang awam sekalipun. Ilmu yang didapat dari pembuatan alat ini berasal dari platform online Youtube yang menyediakan berbagai macam cara untuk membuat alat tersebut.

Dokumentasi Penyerahan Alat Kepada Pengurus Masjid di Wilayah RW. 06

Alat ini diberikan kepada 4 masjid yang ada di wilayah RW. 06. Setelah memberikan alat ini kepada pengurus masjid di RW. 06, respon yang diterima sangat positif dan mereka sangat terbantu dengan adanya alat ini dalam pencegahan penularan virus Covid-19 di masjid. Dengan desain yang unik dan mudah digunakan, para jamaah akan tertarik untuk mencoba dan akan menjadi sebuah kebiasaan baru sebelum memasuki masjid untuk melakukan kegiatan ibadah. Harapannya, semoga dengan adanya program KKN Pembuatan Stand Hand Sanitizer Sistem Injak ini masjid di sekitar RW. 06 tidak mejadi klaster penyebaran virus Covid-19, sehingga para jamaah masjid dapat menjalankan kegiatan ibadah dengan aman dan nyaman. Selalu patuhi protokol kesehatan! Salam Sehat!