Mengusir Nyamuk Tidak Menggunakan Handsanitizer
Kendal (08/02) – Angka persebaran COVID-19 di Indonesia telah menyentuh satu juta kasus. Pemerintah telah berupaya memperketat peraturan seperti pemberlakuan jam malam untuk mengurangi aktivitas masyarakat. Angka tersebut dapat dipastikan akan terus meningkat apabila masyarakat mengabaikan protokol kesehatan.
Satgas Penangan COVID-19 pun telah berulang kali memberikan himbauan agar masyarakat lebih waspada terhadap penyebaran virus yang berasal dari Tiongkok ini. Langkah pencegahan tetaplah menjadi jurus terbaik menghadapi pandemi tutur juru bicara dr Reisa Broto Asmoro.
Seluruh elemen masyarakat perlu bersinergi untuk memerangi COVID-19, termasuk mahasiswa. Melalui program KKN yang sedang dilaksanakan Mahasiswa Undip, Syani Maulana Elyasa ikut andil dalam langkah pencegahan dengan melakukan edukasi ke masyarakat di sekitar rumahnya dan berbagi handsanitizer gratis yang ia buat sendiri.
Masyrakat dapat memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat seperti pembuatan handsanitizer. Meskipun Syani hanyalah mahasiswa jurusan Sastra Indonesia, ia tak sungkan mencari informasi dengan teman-teman mahasiswa lain yang memiliki dasar keilmuwan kimia untuk membuat handsanitizer yang aman digunakan dan sesuai anjuran WHO. Angka persebaran COVID-19 yang meningkat tak dapat dipungkiri oleh kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat. Hal itulah yang ditemui Syani ketika berbagi handsanitizer. “Loh ini apa? Bisa dipakai buat nyemprot nyamuk tidak?” ujar seorang warga yang sudah sepuh bernama Amin. Dengan memberikan penjelasan yang jelas dan sederhana kepada masyarakat kita dapat berperan melawan COVID-19. Sekecil apa pun peran, seperti berbagi handsanitizer dan informasi, dapat membantu pemerintah yang menginginkan langkah pencegahan dalam perang menurunkan angka COVID-19 di Indonesia.