Briliant! Mahasiswa UNDIP Ciptakan Alat Sanitizer Otomatis Berbasis Arduino Guna Mencegah Penularan Covid-19

Semarang (8/2)-Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, banyak masyarakat yang ikut andil dalam membantu mengurangi penyebaran virus. Baik secara stay di rumah, membuat dan membagi-bagikan masker, Hand Sanitizer secara gratis atau dengan memanfaatkan peluang untuk meraup keuntungan dengan memproduksinya dan menjualnya kembali. Pemerintah juga telah menerepkan berbagai langkah dalam mencegah penyebaran Covid -19 di Indonesia, salah satunya adalah melalui Gerakan 3M. Gerakan 3M merupakan salah satu upaya yang saat ini sedang digencarkan pemerintah guna memutus mata rantai persebaran Covid – 19 di Indonesia. Gerakan ini mendukung pencanangan penerapan Protokol Kesehatan bagi seluruh masyarakat. Gerakan 3M terdiri atas: Memakai masker, Menjaga Jarak, dan Mencuci tangan.
Berbagai macam alat cuci tangan alternatif banyak diburu masyarakat terutama Hand Sanitizer karena lebih praktis. Namun dalam penggunaannya, masyarakat sering kali mengabaikan saat menekan Hand Sanitizer masih terjadi kontak langsung dengan tangan. Apa lagi Hand Sanitizer yang ditempatkan di tempat umum. Semua orang memakainya dengan menyentuh langsung kepala botol untuk mengeluarkan cairan Sanitizer. Bisa jadi tempat tekan hand sanitizer terdapat virus yang menempel akibat adanya salah satu pengguna yang terkena virus . Sehingga potensi untuk penularan Covid-19 masih ada.
Oleh karena itu, Razy Fadhli Marwan dan rekan-rekan mahasiswa KKN daerah sumurboto RT 09/ RW 02 tergerak untuk membuat hand sanitizer / hand wash otomatis yang dapat mengeluarakan cairan pembersih tanpa harus menekannya. Alat ini mengunakan sensor jarak (ultrasonic, IR) sebagai sinyal input untuk mendeteksi adanya halangan di depan, dan akan di proses oleh Arduino, yang selajutnya menggunakan motor servo sebagai output yang bertugas sebagai pendorong tombol tekan hand sanitizer. Cara kerja alat yang otomatis tanpa menyentuh bertujuan untuk mencegah penularan Covid-19.

Alat ini akan di tempatkan di Mushola Musyarofah RW 02 Kelurahan Sumurboto, Kec. Banyumanik, Kota Semarang. Mushola Musyarofah aktif dalam kegiatan peribadatan. Selain mengadakan sholat berjamaah setiap waktu, Mushola Musyarofah juga memiliki Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) yang masih aktif. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Namun alat cuci tangan yang masih manual membuat anak-anak TPQ dan jamaah mushola mulai jarang menggunakannya.

Pembuatan alat ini disambut baik oleh jamaah Mushola Musyarofah. Mereka jadi rajin mencuci tangan lagi dengan menggunakan alat sanitizer otomatis yang lebih praktis sebagai solusi penyebaran Covid-19. Bahkan Pak Parman ketua RT 09 RW 02 Kelurahan Sumurboto berharap alat ini terus dikembangkan agar setiap warga mampu membuatnya di rumah masing-masing.
Penulis : Razy Fadhli Marwan
DPL : Dr.Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.