Pemetaan Wilayah Perlu Dilakukan Guna Mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Sragen (09/2) Pelaksanaan KKN Undip 2021 berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, dikarenakan pandemi COVID-19 membawa perubahan pada model KKN Undip. KKN tahun ini dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa sesuai dengan lokasi domisili. Dengan mengusung “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa dapat disesuaikan berdasarkan hasil eksploitasi potensi dan identifikasi permasalahan yang telah dilakukan berdasarkan lokasi domisili.
Program kerja yang dilaksanakan dengan dua tema utama, yaitu berhubungan dengan COVID-19 dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Sustainable Development Goals(SDGs) memiliki 17 tujuan yang akan dicapai. Sesuai dengan tujuan SDGs pada nomor 11 yaitu Sustainable Cities and Communities (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) dimana tujuan tersebut untuk membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan. Sebuah kota terdiri dari komponen terkecil yaitu desa, untuk mewujudkan sebuah kota yang berkelanjutan maka dimulai dari pengelolaan desa yang terlebih dahulu. Dengan memanfaatkan keilmuan Geodesi dalam bidang pemetaan, mewujudkan kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan dapat dilakukan dengan pembuatan peta wilayah administrasi.

Dalam pelaksanaan pemetaan administrasi di wilayah RT 24 RW 01, Kelurahan Ngembatpadas, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen dilakukan dengan membuat tiga jenis peta, yaitu peta citra, peta penutup lahan dan penggunaan lahan, serta peta sarana dan prasarana. Pembuatan peta diawalai dengan deliniasi batas wilayah pemeetan sesuai dengan lingkup wilayah RW dengan Ketua RW 01, kemudian dilanjut dengan Ketua RT 24 untuk mengetahui batas wilayah RT 24. Langkah selanjutnya survey toponimi data yang diperlukan dalam penyajian ketiga peta, seperti UMKM, bank, sekolah, kantor pemerintahan, dan sebagainya. Kemudian dilakukan digitasi on screen menggunakan ArcGIS.

Harapannya dengan pembuatan peta wilayah RT 24 dengan tiga jenis peta maka pemerintah atau perangkat terkait dapat mengetahui batas-batas wilayah, sehingga apabila batas wilayah sudah jelas maka pembangunan selanjutnya tidak akan menemui masalah. Peta administrasi juga dapat memberikan informasi mengenai sarana dan prasarana yang ada, sehingga dapat memberikan gambaran kepada masyarakat dan perangkat terkait dalam melakukan pengelolaan wilayah seperti perbaikan tata letak/tata kelola wilayah dan perencanaan pembangunan bangunan yang lain.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN: Marwini, S.HI., Lc., M.Si.
Penulis: Nugi Pancara (21110117140020_Teknik Geodesi)