Lama Menjadi Wacana, Mahasiswa UNDIP Bantu Realisasikan Desain Ruang Publik Warga di Srondol Wetan

Banyumanik, Semarang ( 20/01 ) Pada masa Pandemi ini, kita harus terus menerapkan kegiatan 3M ( Mencuci Tangan, Memakai Masker, dan Menjaga Jarak ) sebagai upaya mencegah Covid-19.  Pembatasan kegiatan yang bersifat mengumpulkan massa pun terus dilakukan di berbagai lingkup termasuk di lingkungan tempat tinggal. Di saat yang bersamaan, kebutuhan untuk tetap berolahraga & bersosial tetap ada dan justru semakin meningkat, karena walaupun bisa dialihkan secara Daring, tentu keduanya akan kurang maksimal apabila tidak dilakukan secara langsung. Perumahan Taman Setiabudi berada di Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Sebagai sebuah lingkungan perumahan, perumahan ini masih belum memiliki Fasilitas yang dapat dimanfaatkan Bersama oleh warga, walau kenyatannya banyak sekali kegiatan yang dilakukan oleh warga secara Bersama seperti olahraga,  kegiatan rapat Pengurus RW dan masih banyak lagi. Maka berangkat dari isu ini, Mahasiswa Undip berinisiatif untuk menciptakan Desain Ruang Publik yang dapat digunakan warga untuk kegiatan  Komunal & Olahraga. Juga berkaitan dengan SDG ( Sustainable Development Goals) poin ke 11 tentang penyediaan ruang tinggal yang inklusif & berkelanjutan

Setelah Berdiskusi dengan Ketua RW 18 Kelurahan Srondol Wetan, dan meminta masukan dari beberapa warga maka ditentukan lokasi rencana Desain Ruang Publik ini adalah di sebuah taman yang terletak di RT02 / RW18. Penentuan lokasi ini adalah berdasarkan pertimbangan kemudahan akses untuk warga RW18 dan juga memiliki luas yang memadai untuk kebutuhan ruang – ruang dan fasilitas yang akan direncanakan. Memiliki luas sebesar 385m2, taman ini sebelumnya memang telah direncanakan untuk digunakan sebagai Fasum ( Fasilitas Umum ) , namun hingga hari ini tidak ada tindak lanjut dari pihak warga justru menanaminya dengan tanaman yang beraneka macam dan justru berkesan tidak beraturan.

Keterangan : Kondisi Eksisting Taman

Kegiatan ini dimulai dengan pengukuran lahan dan analisis kebutuhan fasilitas yang perlu diadakan di ruang publik ini. Warga RW 18 menentukan bahwa ruang publik ini membutuhkan antara lain : Balai RW, Ruang Untuk Bersantai warga, Juga area yang cukup luas yang dapat menggantikan panggung ketika diadakan acara besar. Sehingga dapat menghemat pengeluaran pengurus RT dan RW untuk biaya panggung. Maka berlandaskan dari itu, tahap selanjutnya adalah menentukan preseden ( Referensi ) Desain untuk menambah ide dan kemudian dilanjutkan dengan proses merancang

Namun layaknya segala hal, di masa pandemi ini semua harus beradaptasi agar lebih aman bagi para pelaku / penggunanya. Begitu juga dengan arsitektur, maka dari itu desain dari ruang publik warga ini dedesain dengan pendekatan Post Pandemic Architecture / Desain Arsitektur Setelah Pandemi. Dengan harapan apabila kelak desain ini direalisasikan entah ketika pandemi masih berlangsung, maupun tidak tetap akan aman bagi para warga RW 18 Kelurahan Srondol Wetan.

Keterangan : Ilustrasi Suasana Ruang Publik

Implementasi desain Post Pandemic Architecture adalah pada perletakan Seating Group ( Area Duduk ) yang letaknya berjauhan, namun dihubungkan melalui jalan setapak yang dirancang sedemikian rupa sehingga terlihat lebih indah. Juga Desain Amphiteater yang sangat luas dan dapat digunakan untuk duduk dengan posisi yang berjauhan ( Min. 1m) antar para penggunanya

Keterangan : Hasil Desain Layout Ruang Publik
Keterangan : Penyerahan Dokumen Perancangan Ke Ketua RW 18 Kelurahan Srondol Wetan

Dengan berlangsungnya kegiatan ini, warga RW 18 Kelurahan Srondol Wetan berharap dapat segera direalisasikan , dan memiliki ruang publik yang dapat memfasilitasi kegiatan mereka secara maksimal dan bermanfaat bagi seluruh warga.

Desain Secara lengkap dapat diakses melalui tautan berikut : https://www.behance.net/gallery/112251363/Perancangan-Ruang-Publik-RW-18-Kelurahan-Srondol-Wetan

Reporter : Muhammad Rayhan Alkhalfani

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Suryanti, M.Pi