Cuci Tangan Pakai Tinta? Mahasiswa Undip Ajak Ibu PKK Untuk Memahami Cara Cuci Tangan yang Benar
Semarang (10/02/2021) – Naila Falichatul, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro periode I dengan bimbingan Dr. Teguh Suprihatin, S.Si., M.Si melaksanakan kegiatan sosialisasi cuci tangan yang benar dengan menggunakan tinta sebagai alat peraga. Kegiatan KKN periode ini bertemakan “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”. Kegiatan dilaksanakan dua kali. Program ini pertama dilakukan pada hari minggu (31/01/2021) pukul 10.00 di lapangan RW 07 Bulusan. Program yang kedua dilakukan pada hari minggu (07/02/2021) pukul 10.00 di teras bu RT di RW 02 Bulusan. Program ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK pada kedua RW tersebut.
Kondisi yang tidak dapat terprediksi ini membuat dunia gempar. Wabah Covid-19 yang terjadi berdampak ke semua sektor di dunia, tak terkecuali di Indonesia. Korban berjatuhan bertambah setiap harinya. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. Gerakan 5M adalah sebuah modal awal sebagai bentuk praktik pencegahan Covid-19. Salah satu gerakan 5M adalah Mencuci tangan. Mencuci tangan juga menjadi salah satu Pola Hidup Bersih dan Sehat.
Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah salah satu Gerakan dari Kementerian Kesehatan yang bertujuan sebagai Langkah awal menuju peningkatan kualitas Kesehatan masyarakat. Tangan merupakan salah bagi bagian tubuh yang memiliki risiko tinggi dalam penyebaran Covid-19. Maka dari itu, praktik pencegahan pencegahan bisa mulai difokuskan pada tangan. Hal ini juga sejalan dengan poin 3 pada SDGs yaitu Kesehatan yang baik dan kesejahteraan.
Dari penjelasan diatas, maka tercetuslah sebuah program yaitu sosialisasi cuci tangan yang benar dengan media edukasi poster. Manfaat cuci tangan sendiri akan lebih efektif apabila dilakukan dengan cara yang benar. Program ini ditujukan kepada ibu-ibu PKK dengan alasan seorang ibu dapat mencontohkan dan membiasakan perilaku cuci tangan kepada anggota keluarga lain. Program ini dilakukan dengan alat peraga yaitu tinta hitam. Tinta hitam disini dimaksudkan sebagai sabun cuci tangan. Saat dilakukan 8 step cuci tangan, tinta ini sebagai peraga bahwa sabun dapat mencapai seluruh jangkauan dari tangan mulai dari telapak tangan, punggung tangan, jari tangan, jempol, sampai pergelangan tangan. Cuci tangan yang efektif sekiranya sekitar 20 detik. Program ini diikuti oleh ibu – ibu PKK di dua tempat yaitu RW 02 dan RW 07 Bulusan. Dilihat dari responnya, ibu – ibu PKK antusias untuk mendengarkan dengan mencoba menirukannya juga. Program ini dilakukan pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB.
Program sosialisasi cuci tangan ini diharapkan dapat menjadi langkah kecil untuk perubahan yang lebih baik. Apabila semua orang mengetahui cara mencuci tangan yang benar dan membiasakan diri untuk melakukannya, maka diharapkan penyebaran Covid-19 dapat diminimalisir bahkan dicegah. Maka diharapkan kasus Covid dapat menurun nantinya. Mari kita mulai dengan langkah kecil seperti rajin mencuci tangan dengan baik dan benar. Hal kecil dapat menjadi sebuah perubahan yang besar nantinya.
Penulis : Naila Falichatul Muannisa (Fakultas Kesehatan Masyarakat)
DPL : Dr. Teguh Suprihatin, S.Si., M.Si