DARI JENUH JADI ANTUSIAS!! Menancap Semangat #Dirumahaja Belajar Sejarah Melalui Bercocok Tanam dan Aksi Bercocok Tanam Bersama Anak-anak

Proses Perawatan Benih Sawi dan Kangkung Organik

Candisari, Semarang (08/02/2021) – Universitas Diponegoro mengadakan Kuliah Kerja Nyata sebagai bentuk pengabdian masyarakat melalui mahasiswanya untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kali ini KKN Undip bertajuk tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Berbasis Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)” KKN tahun ini berbeda dengan KKN sebelumnya, karna dilakukan sesuai dengan domisili mahasiswa dengan teknis untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Masa pandemi memiliki dampak yang luar biasa berpengaruh terhadap semangat anak-anak. Pandemi Covid-19 ini menyebabkan segala aktivitas diluar rumah seperti sekolah, bekerja, kuliah, tempat kuliner dan pasar dibatasi dalam pergerakannya. Apalagi anak-anak yang sudah jenuh dengan sekolah daring dirumah tidak ada hiburan dan hampa. Berangkat dari permasalahan ini, mahasiswa KKN Undip bernama Anggun Rahmah Febriana ingin menggebrak kembali semangat anak-anak #dirumahaja untuk membuat kegiatan produktif dan bernilai positif yang dapat dilakukan dirumah saja yaitu bercocok tanam. Bercocok tanam merupakan kegiatan produktif untuk mengisi waktu selama masa pandemi dengan proses yang sederhana dapat dilakukan di pekarangan rumah. Kegiatan bercocok tanam ini melibatkan sebanyak 10 anak-anak berlokasi di RT 2 RW 2 Kelurahan Jatingaleh.

Kegiatan ini memfokuskan sasaran kepada anak-anak untuk mengisi waktu luang dari dampak pandemi yang membuat anak-anak jenuh. Kegiatan bercocok tanam dilaksanakan pada sore hari, 8 Februari 2021. Dalam kesempatan bercocok tanam ini, Mahasiswi Undip memilih bibit yang mudah ditanam dan dapat dipanen dalam waktu waktu singkat, yakni sawi dan kangkung organik.

Melakukan Pemeriksaan Akar Benih untuk Pindah ke Media Tanam yang Lebih Luas
Media Tanam Menggunakan Gelas dan Streroform yang Telah dilubangi untuk Jalan Air Lebih Mudah

“Murah dan mudah dalam perawatan sampai waktu panen, bercocok tanam dapat dijadikan upaya ketahanan pangan pula di masa pandemi seperti ini, jadi mau makan apa tinggal panen sayurannya” jelas Anggun Rahmah Febriana, selaku Mahasiswi Undip.

Tak hanya itu, mahasiswa Undip dengan background jurusan Ilmu Sejarah ini juga memaparkan “Budaya Bercocok Tanam” yang sudah ada sejak jaman manusia purba dan berkembang sampai saat ini.

“Mengajak sekaligus memberi edukasi kepada anak-anak untuk belajar sejarah melalui bercocok tanam sejak dini memang menyenangkan karna menyadarkan bahwa bercocok tanam merupakan bagian penting untuk bersahabat dengan alam” pungkas Anggun Rahmah Febriana.  

Desain Poster sebagai Media Pembelajaran Anak-anak
Kegiatan Pemaparan Materi “Budaya Bercocok Tanam” Kepada Anak-anak

Anak-anak sangat antusias sekali dalam memahami materi bercocok tanam ditutup dengan aksi bercocok tanam bersama-sama kemudian hasil tanamannya dibawa kerumah masing-masing dan diberi 2 benih sayuran untuk bisa ditanam kembali dirumah dengan menerapkan ilmu yang sudah diajarkan oleh Mahasiswa Undip.

Kegiatan Aksi Bercocok Tanam Bersama Anak-anak
Kegiatan Bercocok Tanam
Proses Kegiatan Bercocok Tanam Benih Sawi dan Kangkung Organik

“Anak-anak begitu antusias ketika praktek bercocok tanam dan program yang bagus untuk melatih anak-anak mencintai tanaman dipekarangan rumah serta keterampilan anak. Dari sayur-sayuran yaa semoga bisa menanam lebih banyak lagi nantinya,” ujar salah satu orang tua anak-anak.

Penulis : Anggun Rahmah Febriana (Fakultas Ilmu Budaya – Ilmu Sejarah)

Editor : Ir. Wahju Krisna Hidajat, M.T