Kurangi Sampah Langsung dari Sumbernya, Mahasiswa Undip berikan Edukasi tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangga jadi Pupuk Organik Cair (POC)

Tegal (11/02/2021) – Meningkatnya jumlah sampah setiap tahunnya dan menurunnya tingkat kepedulian warga menjaga lingkungan menjadi suatu permasalahan yang dihadapi Indonesia saat ini, tak terkecuali Kabupaten Tegal. Dilansir dari dlh.tegalkab.go.id, Pada tahun 2019 volume sampah di TPAS Penujah sudah menginjak angka 53.085/ton.

“Saya sering menemukan sampah-sampah berserakan di jalanan, bahkan aliran air yang lancar dulunya, belakangan sering tersumbat dan menyebabkan banjir akibat sampah-sampah plastik. Beberapa kali saya ingatkan di kegiatan rapat, tiap RT untuk giat melaksanakan kerja bakti apalagi sekarang ini sedang musim hujan, jadi jangan sampai aliran air mampet (macet) akibat menumpuknya sampah. Namun, beberapa ada yang sudah melaksanakan dan ada juga yang belum, padahal itu untuk kebaikan lingkungannya sendiri. Ya, beginilah kondisi warga setempat kalau sudah terjadi baru menyalahkan satu sama lain.”, ujar kepala desa. Mendengar penuturan tersebut, membuat mahasiswa Undip melakukan edukasi tentang pengolahan sampah rumah tangga menjadi pupuk organik cair. Menurutnya dengan adanya edukasi, masyarakat menjadi sadar akan kepedulian lingkungan sekitar.
Kegiatan edukasi dilakukan dalam bentuk sosialisasi. Kegiatan sosialisasi, dilakukan di Balai Desa Pagongan pada hari Rabu, 10 Februari 2021. Mengingat adanya pembatasan jumlah peserta, kegiatan tersebut hanya dihadiri oleh perwakilan dari tiap RT, tokoh masyarakat, dan perangkat desa. Pada kegiatan tersebut, mahasiswa Undip mengajak masyarakat Desa Pagongan untuk mengolah sampah dari awal sampah itu terbentuk, yaitu rumah menjadi pupuk organik cair.

“Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, harapannya masyarakat Desa Pagongan lebih peduli akan kebersihan dan keasrian lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan atau membakarnya. Adanya pengolahan sampah organik menjadi pupuk organik cair, tentunya akan mengurangi volume sampah sehingga TPA dapat berusia lebih lama. Selain itu, adanya pupuk organik cair ini dapat menarik warga untuk giat bercocok tanam di masa pandemi Covid-19 dan juga dapat menjadi lapangan usaha dalam bidang pertanian nantinya” ujar mahasiswa.

Penulis :
Yusril Maula Hikam – Fakultas Teknik
Dosen Pembimbing : Ir. Sutrisno, M.P.