Kurangi Penyebaran Covid-19, Mahasiswa Undip Ajarkan Cara Membuat Masker dan Konektor Masker Kain Perca
Hasil jahitan masker dan konektor masker kain perca buatan ibu-ibu
Berdasarkan laman web Siaga Covid-19 Kota Semarang (https://siagacorona.semarangkota.go.id/) per 11 Februari 2021 terdapat 115 orang suspek Covid-19, kasus dengan status probable sebanyak 19 orang, terkonfirmasi 29184 orang. Berdasarkan data tersebut, kasus Covid-19 di daerah Kota Semarang mengalami peningkatan dari hari sebelumnya, dimana total kasus terkonfirmasi pada tanggal 10 Februari 2021 sebanyak 29127 orang.
Peningkatan kasus Covid-19 di wilayah Kota Semarang tersebut, mengetuk mahasiswa KKN untuk mengajarkan pembuatan masker dan konektor masker dari kain perca tanpa mesin jahit. Pada masa pandemi ini, ,masker merupakan alat pelindung diri yang wajib digunakan saat beraktivitas. Selain itu, masker juga dapat melindungi kita dari paparan virus corona ketika seseorang berbicara, batuk atau bersin. Permasalahan yang mendasari diadakannya program ini adalah masih banyak dijumpai masyarakat yang tidak menggunakan masker ketika beraktivitas.
Proses penjahitan masker kain perca oleh ibu-ibu
Luthfiani Eka , mahasiswa KKN Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan pendampingan masyarakat dalam pembuatan masker dan konektor masker dari kain perca tanpa mesin jahit . Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Kamis (04/02/2021) di kediaman Ibu Darsih selaku ibu RT setempat dengan beberapa ibu-ibu warga RT 03 RW 02 Kelurahan Tembalang, Semarang. Kegiatan tersebut mengajarkan masyarakat setempat cara membuat masker dan juga konektornya dari kain perca tanpa menggunakan mesin jahit. Jadi kita bisa membuat masker dan juga konektor masker sendiri di rumah bisa dengan menggunakan jahitan tangan yang dimana hasilnya tidak kalah bagus dengan masker yang menggunakan mesin jahit. Dari sini, ibu-ibu juga bisa membuka peluang usaha dengan memproduksi masker dan konektor masker dari kain perca setelah mendapat ilmu yang telah diajarkan.
Proses penjahitan konektor masker kain perca
Program ini disambut sangat antusias karena program kegiatan seperti ini belum pernah didapatkan sebelumnya oleh masyarakat setempat . Mereka mengatakan bahwa “ Dengan adanya kegiatan ini, tentunya sangat menambah pengetahuan dan keterampilan. Dari sini mereka bisa mengisi waktu luang untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat tanpa haru membeli banyak bahan.” Harapannya melalui program ini tentunya masyarakat mempunyai kesadaran mengenai pentingnya memakai masker serta bisa memanfaatkan ilmu yang sudah diberikan.
Penulis : Luthfiani Eka Damayanti/Bahasa dan Kebudayaan Jepang
Editor : Siwi Gayatri S.Pt., M.Sc., Ph.D