Program OSIS HAVID Bergandengan Dengan KKN TIM I UNDIP Kelurahan Kuripan
Kuripan (10/02/2021), kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada minggu keempat dan kelima dengan Program OSIS HAVID Bergandengan dengan KKN TIM I UNDIP. OSIS HAVID memiliki arti Sosialisasi Pencegahan Covid-19 bersama dengan KKN Tim I Undip di daerah Kelurahan Kuripan. Kegiatan program ini dilaksanakan dari tanggal 25 Januari – 07 Februari 2021 oleh Indah Chaterine Angriani S, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Angkatan 2017. Program ini memiliki tujuan untuk meningkatkan dan menumbuhkan rasa kepedulian dan kesadaran antar sesama manusia dan meningkatkan kebugaran jasmani dan rohami melalui kegiatan fisik.
Permasalah yang terdapat di lingkungan sekitar tidak jauh dari kurangnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap penggunaan masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Selama melakukan survey, dapat diidentifikasi bahwa masyarakat hanya takut ditilang oleh kepolisian karena tidak menggunakan masker saat keluar rumah. Hal ini, membuat meningkatkan penderita covid-19 yang membuat panik kondisi di masyarakat. Selain itu, terjadi keterbatasan ruang gerak anak remaja. Sebelum virus corona masuk ke Indonesia, anak remaja sering melakukan aktivitas sore hari seperti bermain sepak bola dan bola voli. Akibat keadaan yang tidak mendukung mereka hanya di rumah dan menghabiskan waktu dengan bermain gadget. Hasil dari kurang gerak atau tidak berolahraga di masa pandemi seperti berat badan naik dan tidak dapat terkontrol.
Program ini dipilih sebagai salah satu penyelesaian masalah yang terjadi di lingkungan sekitar. Sosialisasi Pencegahan Covid-19 memiliki 2 sub sosialisasi yaitu Sosialisasi anak remaja secara online melalui aplikasi zoom dan sosialisasi masyarakat secara door to door. Pada sosialisasi anak remaja materi yang diberikan seperti Covid-19, PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), Penggunaan masker, dan Kegiatan Fisik semasa pandemi. Sedangkan, sosialisasi masyarakat dengan tema “Kenormalan Baru” membahas tentang 3M, 3T, dan 3K.
Sasaran pada anak remaja (SMP-SMA) dapat melakukan kegiatan fisik di rumah dengan barang-barang yang dimiliki. Mereka mulai melakukan kegiatan fisik kembali dengan menggunakan masker dan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai. Dalam materi juga sudah disampaikan bahwa maker dapat tidak digunakan jika kegiatan fisik cukup menguras tenaga dan tidak berada pada keadaan ramai atau berkerumun. Sedangkan, sosialisasi masyarakat memiliki sasaran kepada warga yang memiliki interaksi lebih banyak dengan orang banyak. Rata-rata masyarakat di lingkungan sekitar bekerha sebagai pedagang dipasar, bengkel las, dan supir kendaraan roda 4. Salah satu contoh dalam penggunaan masker, masyarakat masih banyak yang salah dalam penggunaannya. Salah satu ketidaktepatan dalam pemakaian masker hanya di tempelkan di dagu dan penggunaan masker yang berulang kali.
Program sosialisasi pada anak remaja membuat mereka kembali bersemangat melakukan aktivitas fisik seperti bersepeda dan bulu tangkis di depan rumah. Mereka mulai terbuka pikirannya untuk tetap menjaga kesehatan dengan cara berolahraga dan mengonsumsi makanan yang bergizi untuk menjaga metabolisme tubuh. Mereka kembali melakukan kegiatan fisik walaupun hanya di rumah saja. Sedangkan, masyarakat yang bekerja di luar rumah sekarang jauh peduli tentang sesama. Penggunaan masker saat berada di luar rumah dengan baik dan benar. Sudah paham tentang masa pemakaian masker kain maksimal 4 jam dan masker lembab atau basah perlu diganti dengan masker yang baru dan bersih. Masyarakat juga, sudah paham tentang masker kain dengan minimal 2 lapis. Masyarakat dapat memahami materi yang diberikan selama sosialisasi dan menerapkannya dengan baik.
Nama Penulis : Indah Chaterine Angriani S
Fakultas : Kesehatan Masyarakat, Undip
Dosen Pembimbing : Marwini, S.HI.,Lc.,M.Si.