PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM KREASI PEMBUATAN KONEKTOR MASKER OLEH MAHASISWA KKN UNDIP DI DESA LEYANGAN, UNGARAN TIMUR, SEMARANG
Terhitung dari Desember 2019, menjadi awal mula krisis kesehatan di seluruh dunia. Corona Virus Diseases adalah jenis virus yang sudah menelan ratusan juta korban. Indonesia menjadi negara di Asia yang memiliki angka kematian yang tinggi. Upaya telah digerakkan pemerintah untuk mengurangi jumlah penularan, kerja sama masyarakat yang satu menjadi pola penting untuk upaya penularan Covid 19 ini. Salah satunya dengan menerapkan sistem 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, dan Menjaga Jarak).
Masker adalah salah satu alat pelindung diri utama yang harus digunakan pada masa pandemi, dengan jumlah penggunaan masker meningkat sehingga banyak temuan-temuan dan kreatifitas motif juga bahan masker menjadi incaran para penggunanya agar terlihat tetap menarik dan unik. Masker menjadi satu keindahan atau icon yang dapat diperlihatkan dimasa Pandemi. Masker terdapat 2 jenis yaitu earloop dan headloop. Yang artinya earloop masker tali yang hanya dikaitkan di telinga pengguna, sedangkan headloopmasker dengan tali yang biasanya kita kenal dengan masker hijab, singkatnya masker dengan tali yang dapat dikaitkan atau ditali hingga memutari belakang kepala pengguna.

Masker earloop dapat digunakan oleh pengguna hijab jika digunakan pengait yang lebih dikenal dengan sebutan konektor masker yang digunakan perempuan juga ibu ibu selain untuk pengait masker juga sebagai penghias yang akan terlihat cantik jika digunakan sehingga kontras dengan hijab yang dikenakan. Bahan konektor biasanya ada yang terbuat dari pita gliter, kain katun, perca dan bahkan renda, yang pengaitnya bisa berasal dari kancing atau perekat. Ini menjadi usaha keberlanjutan untuk beberapa orang yang memiliki modal usaha terbatas. Tutorial pembuatan konektor menjadi satu program KKN Pulang Kampung Undip Periode 2021 yang dilaksanakan di Desa Leyangan RT,01/ RW 02, Ungaran Timur, Semarang. Mengajak ibu- ibu untuk bersama membuat konektor masker dengan memanfaatkan kain perca.
Acara ini dilakukan agar menjadikan satu aktivitas yang dapat dilakukan #dirumahaja dimasa pandemi. Dampak dari adanya Covid 19 menjadi pemicu kreativitas yang dijadikan ladang kewirausahaan oleh beberapa orang terampil. Selain dapat digunakan untuk kebutuhan pribadi, juga dapat dijadikan usaha berkelanjutan oleh ibu- ibu yang punya mesin jahit. Dengan praktik langsung menjadikan pembuatan konektor lebih paham dan lebih eksplor karena dapat berkreasi bersama.

Penggunaan masker sangat berguna dan menjadi gerakan maskerisasi untuk mencegah tertularnya Covid 19. Ayo sama sama saling menjaga dan melindungi.
Penulis: Zilda Nur Aulia (Mahasiswa S1 Antropologi Sosial Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan: Ariska Nurfajar, S.E., M.SC