Tidak Ada Sabun di Tempat Cuci Tangan? Sabun Mini Solusinya!

Semarang (13/2) – Pandemi akibat dari virus Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini. Seluruh dunia merasakan dampak akibat pendemi ini, terutama di daerah Kelurahan Bulusan, Kota Semarang. Akibat dari pandemi ini menyebabkan orang-orang untuk membatasi aktivitasnya di luar rumah, terutama jika tidak ada kepentingan mendesak yang tidak diperlukan untuk bepergian.

Di dalam kondisi New Normal sekarang, pembatasan sudah tidak seketat seperti di masa awal pandemi. Namun tetap diharuskan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak) saat beraktivitas di luar rumah. Sudah banyak tempat-tempat khususnya tempat makan yang membolehkan pelanggannya untuk makan di tempat. Mulai dari tempat makan kaki lima, hingga tempat makan bintang lima sudah mulai membangun bisnisnya kembali.

Namun, seringkali kita jumpai beberapa tempat makan yang kehabisan sabun cuci tangan maupun tidak menyediakan sabun cuci tangan sama sekali. Sulit bagi kita untuk membawa sabun sendiri, baik itu sabun cair yang sulit untuk dibawa kemana-mana, ataupun sabun batang yang kurang efisien dalam penggunaannya.

Dalam menghadapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa Undip memberikan sosialisasi pembuatan sabun mini portabel sebagai jawaban dari permasalahan tersebut kepada warga Kelurahan Bulusan yang dilakukan oleh M. Ocha Aprindo Razani dari Prodi S1 Teknik Kimia. Pembuatan sabun mini ini pun sangat mudah sehingga bisa diterapkan oleh semua orang. Cukup menggunakan satu buah sabun batang, kemudian dipotong membentuk seperti dadu dengan ukuran 0,3cm x 0,3cm x 0,3cm.

Sosialisasi dan pembagian produk sabun mini kepada salah satu warga Kelurahan Bulusan

Oleh: M. Ocha Aprindo Razani (Mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2021)

Dosen Pembimbing Lapangan: Yuliana Kristanto., S.A.P, M.Si