KREATIF!! Demi Menekan Kontak Fisik di Tempat Umum, Mahasiswa KKN UNDIP Buat Alat Injak Hand Sanitizer

Penyerahan Alat Injak Hand Sanitizer ke Ketua RT 05 RW 01 Bulusan

Semarang (13/02) – Tingginya peningkatan laju penyebaran COVID-19, semakin mengkhawatirkan masyarakat. Berdasarkan data dari covid19.go.id, per tanggal 12 Februari 2021, telah terkonfirmasi total 1.201.859 positif terjangkit COVID-19. Lebih lagi, di daerah Jawa Tengah terdapat 138.547 kasus COVID-19. Penularan virus corona ini terbilang sangat cepat salah satu bentuk penularannya adalah ketika droplet dari seseorang yang sudah terjangkit virus tertinggal di benda-benda disekitar kita. Untuk itu, diperlukan minimalisir kontak fisik pada benda-benda disekitar, termasuk pada hand sanitizer yang diletakkan di tempat umum. Sayangnya, hand sanitizer yang disediakan di tempat umum tersebut mengharuskan orang-orang untuk memencetnya secara bergantian. Dimana hal itu justru menimbulkan bakteri dan virus yang menempel pada benda tersebut. Menanisme ini kurang efektif dalam pencegahan COVID-19 yang mengharuskan orang tidak kontak fisik secara langsung. Karena penyebaran COVID-19 melalui cairan yang keluar dari mulut penderita penyakit tersebut ketika bersin, batuk atau hanya berbicara. Cairan ini bisa terlebih dahulu menempel di benda, kemudian tersentuh tangan yang digunakan untuk menyeka wajah atau makan. Apalagi COVID-19 diklaim mampu bertahan hidup selama sembila hari di benda mati.

Dalam hal ini salah satu mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro 2021 dari Departemen S1 Teknik Sipil, Hanif Abdul Aziz berinisiatif untuk membuat hand sanitizer yang tidak memerlukan kontak fisik langsung untuk menggunakannya sehingga penyebaran COVID-19 dapat dikurangi resikonya. Pembuatan alat injak hand sanitizer dilakukan di Kelurahan Bulusan tepatnya di RT 05 / RW 01 Bulusan, Tembalang, Semarang. Kegiatan yang berlangsung ditengah-tengah pandemi Covid-19 ini merupakan bagian dari program pada pelaksanaan KKN UNDIP TIM I Tahun 2021. Mahasiswa KKN tidak lupa bersinergi dengan pihak berwenang setempat, yaitu Bapak Kasmiran selaku Ketua RT 05 /RW 01, Kelurahan Bulusan.

Kegiatan ini diawali dengan melakukan survei material untuk pembuatan alat injak hand sanitier. Hasil survey material dijadikan acuan untuk melakukan pendesainan shop drawing alat injak hand sanitizer. Pembuatan alat injak hand sanitizer menggunakan baja hollow dan cat berwarna hitam. Baja hollow didesain dengan ketinggian 1,2 meter. Bahan dipilih dengan alasan kekuatan dan mempertimbangkan penggunaan alat yang bisa dimanfaatkan untuk jangka waktu yang panjang. Ketinggian juga dibuat dengan pertimbangan ergonomis alat. Dengan ketinggian ini, pengguna tidak perlu membungkuk. Setelah itu dirakit dan disatukan semua bahan dan jadilah hand sanitizer injak. Selain itu, karena sistemnya menggunakan sistem mekanis melalui proses penginjakan pedal, alat ini tergolong sangat efisien dan hemat. Tidak diperlukan listrik dan area yang besar untuk memasang alat ini. Selain itu, alat ini tergolong ringan dan mudah dipindahkan.

Dengan dibuatnya alat ini, diharapkan penggunaan hand sanitizer semakin maksimal dan mengurangi resiko terjadinya penyebaran Covid-19. Selain itu, diharapkan pula penggunaan alat ini mampu memaksimalkan penegakan protokol kesehatan yang ada. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini diharapkan menjadi percontohan bagi masyarakat untuk semakin menggalakkan penggunakan hand sanitizer untuk menekan penyebaran virus covid-19.

Penulis : Hanif Abdul Aziz (Teknik Sipil – FT)

Dosen Pembimbing Lapangan : Ojo Kurdi, S.T., M.T., Ph.D