Edukasi Maritim untuk Anak-Anak Sekolah Dasar di Desa Bulusan oleh Mahasiswa KKN Tim I 2021

Bulusan, Kota Semarang (13/02/21) – Indonesia merupakan negara Archipelago (atau biasa disebut negara kepulaan) yang memiliki wilayah laut yang sangat luas. Wilayah laut Indonesia dapat mencapai 2/3 dari keseluruhan wilayah negara Indonesia. Hal ini merupakan potensi sumber daya yang sangat besar untuk dikembangkan oleh seluruh warga Indonesia. Bicara tentang laut, tentu saja kita akan membahas mengenai apakah ilmu tentang laut maupun dunia maritim sudah dijangkau secara umum oleh masyarakat Indonesia?

Wilayah Indonesia terdiri dari 17.500+ pulau, dimana ada 5 pulau terbesar diantaranya Jawa, Sumatera, Papua, Kalimantan Dan Sulawesi. Hal ini yang menjadi landasan mengapa kita sebagai masyarakat Indonesia wajib paham betul apa yang harus dilestarikan mengenai hal ini, salah satu yang akan saya bahas adalah mengenai transportasi laut. Membayangkan bagaimana kita dapat terhubung melalui antar pulau-pulau adalah menggunakan transportasi laut yang berupa kapal. Sangat disayangkan jika banyak masyarakat Indoenesia tidak memahami bagaimana sebuah kapal bekerja sesuai fungsinya dan jenis-jenis kapal itu sendiri.

Pada hakikatnya sebuah kapal dibangun atau dibuat berdasarkan fungsinya. Contoh ketika kita ingin membawa muatan berisi minyak (liquid), kapal tersebut tidak bisa dicampur dengan membawa muatan yang lain seperti barang domestik, karena struktur sebuah kapal harus di-design sedemikian rupa berdasarkan apa yang kapal tersebut bawa (muatan kapal).

Gambar 1. Edukasi Maritim dengan Anak-Anak di Desa Bulusan.

Itulah yang saya sampaikan kepada anak-anak di Desa Bulusan, Semarang. Dengan mengundang anak-anak untuk menceritakan kondisi Laut Indonesia dan juga belajar mengenai jenis-jenis kapal. Media pengajaran menggunakan proyektor, dengan menggunakan Rumah yang disediakan oleh Ibu RT 3 RW 2 (ibu Istiqomah) untuk mengundang anak-anak belajar mengenai dunia maritim.

Gambar 2. Kondisi belajar-mengajar mengenai maritim menggunakan Proyektor.

Keesokan harinya saya menemui anak-anak lagi untuk belajar lanjutan mengenai miritim dan jenis-jenis kapal, supaya informasi saya sampaikan kemarin terus di-follow up kepada anak-anak supaya cepat memahami. Media belajar yang saya gunakan kali ini adalah menggunakan majalah yang saya buat sendiri, men-design majalahnya pun dibuat sendiri supaya terlihat menarik di kalangan anak-anak sekolah dasar.

Gambar 3. Majalah jenis-jenis kapal yang dibuat sendiri menggunakan software illustrasi.

Majalah kapal ini dibagikan kepada anak-anak desa bulusan sehingga mereka bisa menyimpannya, sehingga suatu saat nanti majalah ini bisa mereka buka lagi dan mempelajari lagi lebih lanjut.

Gambar 4. Menjelaskan lagi mengenai isi majalah kepada anak-anak.
Gambar 5. Menyerahkan hasil majalah edukasi maritim dan jenis-jenis kapal oleh perwakilan Ibu dari anak-anak Desa Bulusan.

Edukasi Maritim ini ditutup dengan penyerahan Majalah tersebut ke Ibu dari perwakilan anak-anak Desa Bulusan, dan harapannya anak-anak Indonesia dapat terus menggali ilmu nya mengenai laut terutama di alat transportasi laut, sehingga harapan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di Dunia dapat ditopang oleh anak bangsa sendiri dengan melahirkan kesadaran yang baik sejak di bangku sekolah dasar.

Penulis : Syamil Fahmi, Mahasiswa S1 Teknik Perkapalan, KKN Universitas Diponegoro TIM I 2021 Kelurahan Bulusan, Kota Semarang.

Dosen Pembimbing Lapangan : Heri Sugito, S.Si.,M.Sc.