Mahasiswa KKN Undip Mengenalkan Bahaya Limbah Elektronik Rumah Tangga

Semarang (15/02). Pertumbuhan pendududuk menyebabkan meningkatnya berbagai jenis kebutuhan kehidupan masyarakat. Salah satunya kebutuhan yang tidak terlepas dari masyarakat adalah kebutuhan akan barang-barang elektronik. Berdasarkan hal tersebut maka akan muncul barang-barang elektronik yang telah habis masa hidup produk dan tidak dapat digunakan oleh konsumen yang pada akhirnya akan menjadi sampah elektronik atau sering disebut dengan Electronic Waste (E-Waste). Electronic Waste (E-Waste) memiliki dampak yang sangat besar bagi lingkungan jika tidak ada solusi untuk mengurangi atau memperbaiki Electronic Waste (E-Waste). Pertumbuhan Electronic Waste (E-Waste) sangat cepat dikarenakan konsumsi masyarakat yang cukup tinggi terhadap barang-barang elektronik.

Setiap sampah elektronik mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) seperti merkuri, mangan, timbal, lithium, dan kadmium. Sebagai material yang tak bisa diurai oleh alam logam berat ini bisa mencemarkan dan merusak lingkungan jika tak ditangani tepat. perlu diingat bahwa sampah elektronik punya karakteristik yang berbeda dengan sampah lainnya sehingga membakar bukanlah solusi untuk mengurangi sampah elektronik. jika terkena panas senyawa yang berada dalam komponen elektronik dapat menciptakan senyawa baru yang lebih berbahaya bahkan bersifat karsinogenetik, alias dapat menimbul kanker bagi orang yang menghirupny.

Zat seperti merkuri bisa saja mengkontaminasi ikan-ikan di laut yang dikonsumsi manusia sehingga akhirnya memicu penyakit kronis seperti gangguan di sistem saraf pusat, ginjal, dan sistem reproduksi. Bahkan ibu menyusui bisa saja menularkan pada bayi melalui ASI. Jika sampah elektronik dicampur dengan sampah lainnya dari waktu ke waktu kandungan berbahaya di dalamnya bisa mencemari air dan tanah yang mengancam semua makhluk hidup serta lingkungan. maka dari itu perlu ada penyuluhan terkait hal ini agar ligkungan masyarakat khususnya warga di RW.05 kelurahan Kramas dapat terjaga dengan baik.

Belajar dari bahaya dan manfaatnya dalam sampah elektronik banyak sekali bahaya dan kerugian yang disebabkannya. Ketika saya melakuakan survei secara door to door masih juga banyak warga yang percaya bahwa limbah elektronik jika ditimbun dapat bernilai harga jual kembali karna masih banyak pengepul dan pemulung yang akan mengambil dan membayar sampah elektronik rumah tangga. Sebenarnya menyimpan saja itu sudah dapat mencemari lingkungan karna bahan elektronik berserta komponen-komponennya memiliki tanggal kedaluarsa, dimana jika di biarkan terlalu lama bahan kimia yang terdapat di dalam komponen dan bahan akan bereaksi dengan udara dan akan menimbulkan pencemaran udara juga.

Sosialisasi bahaya sampah elektronik rumah tangga.

Harus adanya kontrol yang sangat ketat tentang pemberdayaan dan pemilahan sapah elektronik ini serta pencerdasan kembali untuk mengiatkan betapa bahaya akan pertumbuhan sampah elektronik.

Penulis: Agung Imam Riyadi (Teknologi Rekayasa Otomasi,2017)

DPL: Muhammad Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A.