Semangat Pemuda Dusun Kedunggintung, Desa Baledu dalam Persiapan “Launching” Melalui Kesenian Kubra Siswa
Temanggung (21/7) – Antusiasme warga Dusun Kedunggintung, Desa Baledu terlihat saat menonton latihan rutin Kubra Siswa, Sabtu malam (15/6). Kubra Siswa merupakan salah satu kesenian yang akan ditampilkan pada acara pencanangan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sebelum masuk rumah dan Binaan Keluarga Balita (BKB) pada 1 Agustus mendatang. Kesenian Kubro sendiri dilakukan oleh para pemuda-pemudi Dusun Kedunggintung dengan tarian yang diiringi instrumen musik tradisional. Persiapan penampilan kesenian Kubra Siswa tersebut dilakukan dua kali dalam satu minggu yaitu Selasa malam dan Sabtu malam.
Gambar 1 dan 2. Pemuda-pemudi Dusun Kedunggintung melakukan latihan Kubra Siswa
Kesenian Kubra Siswa mulai muncul pada tahun 1960an. Kesenian daerah ini muncul akibat ada unsur politis dan untuk kepentingan dakwah agama islam. Tahun 1990-an, paham komunis mulai mendominasi masyarakat. Paham komunis tersebut juga turut mempengaruhi perkembangan kesenian atau pertunjukan yang ada di masyarakat. Kesenian berhaluan komunis mulai mendominasi seiring dengan paham komunis yang juga semakin menyebar di masyarakat. Keadaan kesenian komunis yang mendominasi di masyarakat inilah kemudian menimbulkan kekhawatiran pada ulama dan tokoh masyarakat yang tidak sealiran dengan komunis.
Rasa khawatir tokoh masyarakat dan ulama tersebut menjadi latar belakang munculnya kesenian tradisional kubra siswa. Kubra siswa awalnya muncul di daerah Mendut, Mungkid, Magelang. Nama “Kubra” memiliki makna kesenian ubahing badan lan raga yang dalam Bahasa Indonesia berarti bergeraknya badan dan raga. Kata “Siswa” dalam Kubra Siswa memiliki makna untuk dapat melakukan harus melalui proses belajar terlebih dahulu atau menjadi siswa.
Kubra siswa dipentaskan saat ada acara penting di masyarakat seperti saat memperingati hari kemerdekaan Indonesia yang dikenal denan nama tujuh belasan. Pertunjukan ini juga sering dipentaskan pada pesta pernikahan, khitanan dan peresmian sebagai hiburan yang ditampilkan.