Sustainable UMKM di Masa Pandemi Covid-19, Mahasiswa UNDIP Melaksanakan Edukasi Pembukuan Sederhana Terhadap Pelaku Usaha UMKM
Banyumas (18/07) – Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Februari 2020 hingga sekarang berdampak ke berbagai sektor, khususnya sektor ekonomi dalam hal pertumbuhan ekonomi. Dampak dalam sektor ekonomi dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, salah satunya para pelaku usaha UMKM. Berbagai dukungan telah dilakukan oleh Pemerintah untuk terus mengajak UMKM bertahan. UMKM diharapkan menjadi garda terdepan untuk memperkuat pilar ekonomi dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini dikarenakan UMKM menjadi salah satu usaha yang paling mampu bertahan dalam kondisi perekonomian yang memburuk terutama dalam kondisi pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itulah, UMKM harus memiliki pengelolaan keuangan yang baik supaya usaha yang dijalankan dapat berkelanjutan. Salah satunya dengan memiliki pencatatan keuangan yang baik serta mampu menyusun laporan keuangan yang diperlukan untuk mengambil keputusan dalam merencanakan strategi usaha selanjutnya (Alinsari, 2021).

Pandemi Covid-19 begitu berdampak bagi UMKM, namun ternyata masih ada harapan yang muncul dari beberapa diantaranya, seperti UMKM Keripik Tempe yang terletak di RT 02 RW 01 Desa Sokaraja Kidul, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah yang meskipun terdampak pandemi namun tetap bertahan untuk menunjukkan eksistensinya. Begitu juga pada UMKM di wilayah RT 02 RW 01 Desa Sokaraja Kidul lainnya, seperti usaha dagang gas elpiji, dan warung kelontong. Meski demikian sudah selayaknya jika operasional dan pengembangan pasar UMKM didukung dengan pengelolaan keuangan yang baik, salah satunya pembukuan sederhana. Akan tetapi para pelaku usaha tersebut belum paham betul konsep pembukuan sederhana dalam mengelola usaha mereka. Selain itu, tidak adanya pemisahan antara keuangan rumah tangga dan usaha seperti penerimaan transaksi kas masuk atas hasil usaha diakui sebagai tambahan pemasukan rumah tangga dan alokasi biaya usaha masih tercampur dengan alokasi biaya rumah tangga sehingga kondisi keuangan usaha tidak menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Oleh karena itu, penulis melakukan kegiatan edukasi pembukuan sederhana terhadap para pelaku usaha UMKM di wilayah RT 02 RW 01 (17-18/07) antara lain Warung Kelontong Pak Ali, Usaha Keripik Tempe Bu Neni, dan Usaha Dagang Gas Elpiji Bu Dewi untuk meningkatkan literasi keuangan pelaku usaha UMKM dalam hal pembukuan sederhana supaya usaha yang dijalankan dapat berkelanjutan dengan adanya pengelolaan keuangan usaha yang baik. Selain edukasi pembukuan sederhana, penulis juga mengenalkan aplikasi pembukuan keuangan secara online dengan nama platform SI APIK. Aplikasi SI APIK merupakan aplikasi akuntansi sederhana yang didesain oleh Bank Indonesia untuk para pelaku UMKM agar dapat dengan mudah membuat laporan keuangan secara sederhana, baik melalui handphone maupun melalui komputer. Di akhir kegiatan edukasi, penulis memberikan informasi tentang ciri-ciri pinjaman online ilegal beserta tip pencegahannya.
Desty Dwi Lestari – FEB Undip 2018
Dosen Pembimbing : Dr. rer. nat Thomas Triadi Putranto, ST., M.M.