PENGABDIAN BERBASIS HUMANITAS
Kebonharjo, Kendal- KKN bukan wujud dari Kuliah Kerja Nguli. Program yang diperuntukkan mahasiswa tersebut tidak seperti penjajah yang akan memeras sumber daya yang dimiliki. Oleh karena itu, mahasiwa tidak perlu mengeluh akan ditempatkan dimana, rumah tinggalnya bagaimana, makan sehari-harinya apa. Itu adalah salah satu poin penting yang disampaikan Edi Lukman selaku kepala Desa Kebonharjo saat memberikan sambutan pada acara “Temu Akrab Maring Perangkat” Kamis (13/7) di balai desa Kebonharjo.
Desa Kebonharjo Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal merupakan salah satu lokasi yang digunakan sebagai sasaran program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Tim II Universitas Diponegoro Semarang 2017. Desa yang berjumlah 7260 penduduk tersebut memiliki potensi sumber daya manusia yang harus dikembangkan. Berdasarkan data yang dihimpun, lebih dari 50 persen tingkat pendidikan penduduk Desa Kebonharjo masih dibawah SLTA/sederajat. Hal ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang cukup serius bagi mahasiswa Universitas Diponegoro yang mengabdi di desa tersebut untuk dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Desa Kebonharjo utamanya di sektor sosial kemasyarakatan.
Tim KKN Desa Kebonharjo masih terus mencari masalah sosial kemasyarakatan yang muncul. Tim mengawali aktivitas dengan melakukan pendekatan kepada masyarakat face to face melalui obrolan santai sembari pengenalan dengan lingkungan sekitar. Hal ini dianggap akan memberikan impresi (kesan yang mendalam) bagi masyarakat untuk memercayakan Tim KKN Kebonharjo dalam melaksanakan pengabdian selama 42 hari kedepan. Pendekatan tersebut sangat membantu Tim mendapatkan inspirasi dalam upaya memecahkan masalah yang ada di sekitar. Masalah yang terkumpul akan dihimpun oleh Tim yang selanjutnya akan muncul perencanaan program. Perencanaan program dikaji melalui analisa yang mengedepankan evaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman untuk mendapatkan program tepat guna. Tim akan mencoba melakukan perubahan mulai dari tingkat dasar dimana peningkatan kedisiplinan dan etos kerja diharapkan membawa perubahan kearah yang lebih baik dalam 42 hari masa pengabdian.