Cerdas Memilah Informasi Wujudkan Generasi Anti HOAX

Magelang (20/7) – Sejak tanggal 30 Juni 2021 telah dimulai program KKN TIM II Universitas Diponegoro yang dilaksanakan secara daring di lingkungan tempat tinggal masing-masing mahasiswa peserta KKN yang akan berakhir pada 11 Agustus 2021. KKN tahun ini masih menerapkan KKN pulang kampung dengan mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s)”.

Pada 19 Juli 2021, Pratama Aziz Ahmad Alvito (21) telah melaksanakan program KKN sebagai upaya penerapan SDG’s, yakni program Edukasi Literasi Media: Generasi Cerdas Anti HOAX. Program tersebut dipilih sebagai upaya untuk memberikan wawasan kepada masyarakat terhadap pentingnya filterisasi berita terlebih dahulu sebelum mencernanya dan tidak serta merta menerima informasi yang ternyata salah. Terlebih penggunaan sosial media saat ini yang begitu gencar diberbagai lapisan masyarakat. Edukasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan berita atau informasi yang terpercaya dan tentunya valid.

Penyebaran berita HOAX yang semakin meningkat ditengah pandemi seperti ini membuat edukasi literasi mengenai cara menghindari hoax merupakan suatu hal penting yang dapat membantu masyarakat menghindari menerima informasi salah yang dapat menjadikan pandemi ini tidak kunjung usai karena penyebaran virus tidak bisa dihindari. Apabila masyarakat benar-benar mendapat informasi yang valid diharapkan informasi tersebut dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh masyarakat secara maksimal sehingga penyebaran virus pun dapat ditekan bahkan dihilangkan. Penyebaran berita HOAX juga dapat memecah belah bangsa Indonesia yang menjadikan keadaan seperti ini semakin memperkeruh kondisi-kondisi yang terjadi disaat pandemi.

Program Edukasi Literasi Media: Generasi Cerdas Anti HOAX tersebut dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom kepada pemuda RW 06 Kelurahan Kramat Selatan, Kota Magelang. Pemberian materi secara daring dikarenakan masih tingginya pertumbuhan kasus baru dilingkungan sekitar dan juga mendukung adanya PPKM yang dicanangkan pemerintah. Program berisikan mengenai penjelasan apa itu HOAX, ciri-ciri, serta contoh informasi-informasi HOAX yang ada. Selain itu dalam program tersebut juga dipraktekan secara langsung mengenai cara-cara untuk mengetahui bagaimana suatu informasi itu merupakan informasi yang valid ataupun tidak. Warga yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai cara-cara memfilter informasi HOAX juga dipersilahkan untuk dapat berdiskusi melalui Whatsapp dengan mahasiswa.

Program Edukasi Literasi Media: Generasi Cerdas Anti HOAX (19/07)

Program tersebut diharapkan dapat membuka wawasan dan kesadaran masayarakat akan pentingnya terhindar dari berita HOAX yang banyak bermunculan di masa pandemi ini serta dapat membantu masyarakat untuk dapat menggunakan sosial media dengan cerdas dan terus mendapat berita yang terpercaya, bukan berita salah. Apabila informasi yang dibagikan melalui program tersebut diterapkan oleh masyarakat, diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam membedakan informasi yang terpercaya dengan informasi yang tidak valid. Pemuda sebagai generasi yang dianggap memiliki kecerdasan intelektual tinggi, serta pemikiran terbuka diharapkan dapat menjadi promotor terdepan dalam menangkal penyebaran informasi HOAX terutama di era digital seperti ini.

Penulis: Pratama Aziz Ahmad Alvito

Editor: Yanuar Yoga Prasetyawan, M.Hum.