Wow! Mahasiswa KKN Undip Sadarkan Masyarakat Pentingnya Kenal Emosi & Kelola Stres di Tengah Pandemi

Magelang (20/7) — Universitas Diponegoro saat ini menyelenggarakan KKN Reguler Pulang Kampung untuk ketiga kalinya. Hal ini dilakukan sebagai adaptasi dari situasi tren kenaikan kasus Covid-19 yang masih belum memungkinkan untuk mengumpulkan banyak mahasiswa sekaligus dan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Tahun ini, KKN Undip Tim 1 ini dilaksanakan Juli–Agustus 2021 di daerah masing-masing mahasiswa. Tema yang diangkat yaitu “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Masa Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan (SDGs) melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata”.

Saat ini, masyarakat secara umum sedang menghadapi kondisi yang tidak pasti. Pandemi Covid-19, momok sekaligus pekerjaan rumah yang perlu dihadapi dan dituntaskan bersama-sama. Berbagai sektor kehidupan telah terdampak seperti perekonomian, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini membuat masyarakat menjadi khawatir, cemas, bahkan depresi. Oleh karenanya, penting untuk sadar akan emosi yang sedang dirasakan untuk dapat meregulasinya dengan baik dan tepat. Selain itu, stres yang dihadapi juga perlu dikelola dengan baik. 

Ratri Weningsih, mahasiswa Psikologi Undip sebagai peserta KKN di Desa Ngasinan, Kecamatan Grabag, Kab. Magelang juga turut terjun ke masyarakat dengan memberikan program sesuai kondisi aktual setempat. Setelah melalui observasi dan berbincang dengan masyarakat, Ratri memilih untuk memberikan psikoedukasi mengenai pentingnya mengenal emosi dasar manusia dan strategi coping stres yang baik agar tetap sehat mental di kala pandemi. Program tersebut bertajuk “Apa Kabar Hari Ini? Kenali Emosi Dasar Manusia & Strategi Coping Stress: Sebagai Upaya Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi Covid-19”. 

Psikoedukasi kepada warga Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kab. Magelang (20/07)

Psikoedukasi diberikan kepada warga Dusun Ngaran, Desa Ngasinan pada minggu ketiga KKN. Program dilakukan secara door to door dan beberapa secara insidental dengan memperhatikan protokol kesehatan. Penyampaian psikoedukasi dengan cara ngobrol satu sama lain dengan dijelaskan mengenai materi yang dibawa dan sekaligus diberi booklet untuk pegangan warga dan agar dapat dibaca-baca kembali. 

Psikoedukasi dan pemberian booklet kepada warga Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kab. Magelang (20/07)

Subjek psikoedukasi terdiri dari berbagai usia, latar belakang dan jenis pendidikan, sehingga dalam penyampaian pesan psikoedukasinya perlu disesuaikan agar mudah dipahami. 

Kulo malah mumet mbak moco berita isine Covid sedanten. Wedi nek keno. Terus kok koyo podo cepet le meninggal”, ucap salah satu warga dengan bahasa jawa ketika proses psikoedukasi diberikan. Dari pernyataan tersebut terlihat bahwa memang kondisi Covid-19 ini sangat beresiko menganggu kesehatan mental jika kecemasan terus berlarut. Padahal, jika mental tidak sehat, maka produktivitas akan terganggu. Salah satu ciri mental sehat adalah ketika individu masih dapat produktif di kehidupan sehari-hari. Sehingga, besar harapan pemberian psikoedukasi ini dapat membuat masyarakat dapat lebih mengenali emosi dasar manusia dan mengetahui strategi coping stres. Selain itu, psikoedukasi ini dapat menambah wawasan kepada warga bahwa emosi dan stres itu penting untuk kita kendalikan.

Di dalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang sehat, men sana in corpore sano

Salam sehat mental!

Reporter : Ratri Weningsih | Editor : Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum.

Lampiran Dokumentasi.

Booklet “Apa Kabar Hari Ini?” berjumlah 14 halaman.
Psikoedukasi dan pemberian booklet kepada warga Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kab. Magelang (20/07)
Psikoedukasi dan pemberian booklet kepada warga Dusun Ngaran, Desa Ngasinan, Kab. Magelang (19/07)