Mengenali Potensi dan Masalah Desa Kadipaten Melalui Survey Lokasi
KKN TIM 2 UNIVERSITAS DIPONEGORO 2021

Wonosobo (01/07/2021), mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan survey lokasi serta lebih mengenali potensi maupun permasalahan yang terjadi di beberapa dusun sebelum dilaksanakannya progam KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang akan berlangsung selama 45 hari.
Pademi Covid-19 yang terjadi di seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia menyebabkan berubahnya hampir seluruh aspek kehidupan sosial masyarakat, tidak terkecuali pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata atau yang lebih dikenal KKN. Sebelumnya Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan secara offline di beberapa daerah, namun semenjak pademi Covid-19 menyebabkan Kuliah Kerja Nyata harus dilaksanakan secara online maupun offline di daerah asal masing-masing mahasiswa. Hal tersebut menjadi sebuah tantangan sendiri bagi mahasiwa yang akan melaksanakannya. Oleh karena itu diperlukan suatu upaya untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu salah satunya dengan mengenal lebih dalam mengenai karakteristik, permasalahan dan potensi Desa Kadipaten yang terdiri dari beberapa dusun. Tujuan tersebut dapat tercapai melalui survey lokasi maupun melaksanakan diskusi dengan pemimpin dusun atau Bapak dan Ibu kepala dusun. Kegiatan survey lokasi serta analisis potensi dan permasalahan dilakukan pada setiap dusun yang berada di Desa Kadipaten. Dusun tersebut antara lain Giyanti, Limbangan, Manggis, dan Klurahan. Untuk menganalisis potensi maupun permasalahan dari dusun dilakukan dengan berdiskusi dengan Kepala Dusun dan menggali beberapa informasi, sedangkan untuk survey lokasi dilakukan dengan langsung terjun dan mengamati kondisi di lapangan.
Berdasarkan survey tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar dusun di Kadipaten tidak memiliki permasalahan yang sangat mendesak baik dari segi lingkungan, kesehatan, sosial, maupun ekonomi, dengan kata lain segala aspek tersebut sudah aman terkendali. Masyarakat di Kadipaten hidup dengan rukun dan memiliki tolerensi yang tinggi antar umat beragama, karena sebagaimana diketahui masyaraat di Kadipaten mayoritas memuluk agama Islam dan terdapat sebagian kecil masyarakat yang beragama kristen meupun katalolik. Sedangkan mata pencaharian masyarakatnya sebagian besar bekerja pada sektor pertanian, selain itu juga terdapat masyarakat yang bekerja sebagai pembudidaya perikanan, serta sebagian kecil yang berprofesi sebagai guru maupun Pegawai Negeri Sipil. Berbeda dengan dusun yang lainnya, masyarakat Dusun Giyanti sebagian besar bekerja pada bidang kesenian seperti membuat kerajinan dan sebagai penari tradisonal Jawa yang tergabung dalam sebuah kelompok kesenian. Potensi dari Desa Kadipaten yaitu yang pertama tanah yang subur sehingga cocok untuk menanam padi, sedangkan di Dusun Manggis cukup banyak lahan perkebunan salak. Kedua di Desa Giyanti terdapat sebuah pasar keseniaan yang berpotensi sebagai objek wisata, selain itu pasar ini juga sebagai wujud melestarikan kebudayaan karena di pasar tersebut juga ditampilkan beberapa kesenian daerah seperti pagelaran wayang maupun tari tradisional.
Banyak informasi yang telah tergali melalui survey dan diskusi bersama kepala dusun. Harapanya melalui kegiatan ini dapat memberikan sebuah gambaran, sehingga progam kerja maupun kegiatan lainnya yang akan dilaksanakan selama Kuliah Kerja Nyata dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan tepat sasaran, serta mengunakan metode yang sesuai dengan karakteristik masyarakatnya.
Penulis : Nosa Putri Syalsabila, Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan
DPL : Dr. Ir. Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.P., IPM.