**Kasus Covid-19 Meningkat, Kebutuhan Pangan Mulai Sulit Terpenuhi…!!! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Kenalkan Budikdamber Sebagai Solusi Ketahanan Pangan Keluarga kepada Masyarakat Desa Tlahab Kidul, Purbalingga**
Tlahab Kidul, Kab. Purbalingga (18/7/2021) – Kebutuhan pangan yang bergizi di masa pandemi covid-19 sangatlah penting untuk meningkatkan imunitas tubuh. Adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengakibatkan sulitnya pemenuhan kebutuhan pangan. Selain itu, mahalnya harga pangan di masa pandemi covid-19 juga menjadi hambatan bagi masyarakat dalam pemenuhan gizi, hal ini dikarenakan pendapatan yang diperoleh cenderung menurun sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Kondisi tersebut dapat diatasi dengan cara menyediakan kebutuhan pangan oleh setiap keluarga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melakukan budidaya ikan serta memanfaatkan media air untuk menanam sayuran. Namun, permasalahan lainnya yaitu pemukiman warga masyarakat Desa Tlahab Kidul sangat padat, hal ini dapat dilihat dari tata letak rumah yang sangat berdekatan antar satu sama lain sehingga tidak ada lahan yang luas untuk melakukan kegiatan tersebut. Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan cara melakukan budidaya ikan dan sayuran dalam ember (budikdamber). Selain efektif dan efisien, kegiatan budikdamber juga tidak memerlukan lahan yang luas. Adanya program ini, tentunya dapat memenuhi kebutuhan protein hewani dan sayuran bagi keluarga.
Melihat permasalahan yang ada, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro mengadakan pelatihan Budikdamber (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) pada hari Minggu, 18 Juli 2021 di Balai Desa Tlahab Kidul. Kegiatan pelatihan ini diikuti oleh perwakilan tiap dusun di Desa Tlahab Kidul yaitu Dusun Tlahab, Dusun Silestreng, Dusun Sawangan dan Dusun Kemojing. Pelatihan budikdamber dilakukan untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat bahwa kebutuhan pangan keluarga, terutama penyediaan sayuran dan ikan dapat dipenuhi secara mandiri. Penyediaan kebutuhan pangan akan menjadi lebih efektif dan efisien karena dilakukan dalam satu media dan wadah. Selain itu, kegiatan budikdamber juga tidak memerlukan lahan yang luas seperti pada budidaya lainnya, sehingga setiap masyarakat dapat melakukannya.
Kegiatan diawali dengan membagikan brosur ke peserta pelatihan dan dilanjutkan pemaparan materi mengenai budikdamber serta manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan budikdamber. Antusias peserta pelatihan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari aktifnya peserta pelatihan dalam bertanya dan masih penasaran pada budikdamber. Salah satu peserta pelatihan bertanya “Ikan apa saja yang bisa digunakan untuk budikdamber” (Kusmiasih). “Ikan yang dapat digunakan dalam budikdamber yaitu ikan yang dapat hidup dalam kondisi oksigen yang rendah, seperti ikan lele, ikan gurame, ikan betok dan ikan patin” Ujar Erika Kusumaning Ayu
Peserta pelatihan juga ikut mempraktikan tahap pembuatan budikdamber, dimulai dari pembuatan wadah aquaponik, menanam sayuran serta memasang aquaponik pada ember. Hal ini dilakukan agar peserta pelatihan dapat memahami tahapan pembuatan budikdamber.
Setelah kegiatan pelatihan selesai, selanjutnya dilakukan penunjukan satu orang tiap dusun untuk melakukan budikdamber. Peserta pelatihan yang ditunjuk difasilitasi benih ikan lele, wadah aquaponik dan monitoring secara berkala. Kegiatan monitoring dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui penerapan budikdamber pada masyarakat. Kegiatan tidak berhenti sampai disitu saja. Peserta pelatihan juga diwadahi whatsapp group untuk berdiskusi terkait budikdamber. Peserta pelatihan yang ditunjuk juga akan mengirimkan progres kegiatan pada whatsapp group, sehingga peserta pelatihan lainnya dapat mengetahuinya.
Penulis : Erika Kusumaning Ayu (S-1 Perikanan Tangkap 2018)
DPL : Ir. Hermin Werdiningsih, M.T.
#kkntimiiundip2021
#p2kknundip
#lppmundip
#undip