Menarik ! Mahasiswa KKN Tim II Undip 2021 Sosialisasikan Pembuatan Pestisida Nabati Berbahan Dasar Daun Sirsak yang Aman dan Ramah Lingkungan
Kalongan, Jawa Tengah (18/7). Pestisida nabati merupakan jenis pestisida yang berbahan dasar tumbuhan. Pestisida nabati karena terbuat dari tanaman tidak menimbulkan pencemaran lingkungan serta aman bagi manusia karena residunya yang mudah hilang. Pestisida nabati bersifat hit and run yaitu saat diaplikasikan maka akan membunuh hama dan setelah hama mati maka residunya akan hilang di alam, sehingga tanaman terbebas dari residu pestisida (Sumartina, 2019). Tanaman sirsak (Annona muricata Linn) merupakan salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pestisida nabati. Bagian yang digunakan yaitu bagian daunnya. Daun sirsak digunakan sebagai pestisida nabati karena berperan sebagai insektisida, larvasida, revellent (penolak serangga), dan antifeedant (penghambat makanan) dengan cara kerja sebagai racun kontak dan racun perut (Kewa et al., 2020). Hama yang dapat dibasmi oleh pertisida nabati daun sirsak yaitu salah satunya hama thrips. Hama thrips dijumpai pada tanaman cabai, bawang merah, kentang, tomat, waluh, dan bayam. Hama ini menghisap cairan pada daun-daun muda (Intarti et al., 2020). Daun sirsak mengandung beberapa senyawa aktif seperti annonain, tanin, dan acetogenin. Annonain yang aktivitas fisiologinya bersifat racun. Senyawa tanin menimbulkan rasa pahit pada tanaman sehingga serangga tidak tertarik untuk memakan daun tanaman. Senyawa acetogenin meracuni sel-sel lambung yang kemudian menyebabkan serangga mati (Ningsih, 2013).
Cara pembuatan pestisida nabati daun sirsak
- Siapkan 100-110 lembar daun sirsak kemudian dicuci bersih
- Haluskan menggunakan blender atau dapat ditumbuk hingga halus
- Tambahkan air sebanyak 5 liter dan tambahkan detergen 15 g atau ± 1 sdm
- Diamkan ± semalaman kemudian disaring dan dimasukkan ke dalam botol untuk mempermudah dalam penyimpanan
- Aplikasi pestisida tersebut dengan melarutkan pestisida nabati dalam air dengan perbandingan 1 : 10 lalu disemprotkan pada daun
- Pengaplikasian dilakukan 2-3 kali dalam seminggu.
Pelaksanaan program ini dengan membatasi peserta yang datang yaitu hanya 7 orang saja. Serta dalam program ini apabila masyarakat masih kurang jelas dapat mengakses modul yang telah dibuat dengan scan qrcode yang tersedia pada kemasan pestisida nabati tersebut.
Oleh : Ella Syal Syabilla
Program Studi : S-1 Agroekoteknologi 2018
Fakultas : Peternakan dan Pertanian
DPL : Bagus Rahmanda, S.H.,M.H.