MEWUJUDKAN LINGKUNGAN YANG BERSIH DAN SEHAT, MAHASISWA UNDIP BERIKAN PEMAHAMAN TENTANG PEMILAHAN SAMPAH SEBAGAI AKSI PENYELAMATAN LINGKUNGAN
Kab. Demak (18/7), Adanya pandemi COVID-19 tidak menjadi halangan bagi mahasiswa untuk melakukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di kampung masing-masing pada tanggal 30 Juni hingga 12 Agustus 2021 mendatang. Kegiatan KKN tahun ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”.
Kegiatan pemilahan sampah sebagai salah satu kegiatan dalam manajemen lingkungan. Sampah merupakan suatu buangan atau sisa dari satu hal yang sudah tidak layak lagi untuk digunakan. Pada dasarnya, jenis sampah dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu sampah organik dan sampah non-organik. Namun kebanyakan masyarakat kurang memperhatikan kegiatan pemilahan sampah ini. Seringkali ketika seseorang membeli makanan dengan cara take away, maka sisa makanan akan dibuang bersamaan dengan bungkus makanan. Hal tersebut sering kali terjadi karena masyarakat enggan untuk memilah dan lebih memilih langsung membuang dengan alasan praktis. Jika hal tersebut terus terjadi secara terus menerus, maka akan menyebabkan beberapa permasalahan yaitu pencemaran tanah; pencemaran air yang menyebabkan diare, infeksi kulit, dan keracunan timbal; serta pencemaran udara yang berasal dari pembakaran sampah yang akan menghasilkan gas metana sehingga menyebabkan batuk, sesak napas hingga infeksi mata. Sampah yang dipilah akan dapat dimanfaatkan secara maksimal, seperti sampah organik bisa dimanfaatkan untuk pupuk, sedangkan sampah anorganik dapat dimanfaatkan sebagai media tanam membuat taman vertikal dan sejenisnya.
Kegiatan KKN kali ini meliputi dua program, program yang pertama adalah berkaitan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dari 17 pilar yang menjadi tujuan pembangunan berkelanjutan, pada program ini, pilar yang dipilih adalah pilar lingkungan dari SDGs ke 13 yaitu Perubahan Iklim. Poin ini dimaksudkan untuk mengatasi perubahan iklim dengan cara melakukan pengelolaan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Program ini dilakukan secara daring melalui platform Google Meet dikarenakan adanya kebijakan PPKM Darurat dengan cara memberikan pemahaman terutama pada ibu-ibu tentang pentingnya pemilahan sampah di wilayah RW 25 Desa Batursari, Kabupaten Demak pada hari Minggu (18/7). “Mahasiswa sekarang lebih canggih memanfaatkan teknologi dalam memberikan edukasi yang bermanfaat.” Ujar Ibu Endang, salah satu warga di RW 25 Desa Batursari, Kab. Demak.
Diharapkan dari adanya program ini mampu membuat masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah sesuai dengan kategorinya sehingga bisa dimanfaatkan lebih maksimal dan tidak menambah timbulan sampah.
Penulis : Riyana Afila (Administrasi Publik, FISIP, UNDIP)
DPL : Dr. Naniek Utami Handayani, S. Si., MT
Lokasi : RW 25 Desa Batursari, Kabupaten Demak