MAHASISWA UNDIP ASAL SUMBAWA BARAT UBAH AKAR TERATAI MENJADI KERIPIK ENAK SEBAGAI INOVASI UNTUK MENUNJANG UMKM MASYARAKAT DESA MERARAN.

Meraran, Sumbawa Barat (27/07/2021) – Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro tahun ini berbeda dengan pelaksanaan KKN pada tahun sebelumnya. Pada tahun ini, KKN UNDIP dikenal dengan sebutan KKN PULANG KAMPUNG karena pelaksanaannya dilakukan di kampung halaman masing-masing. KKN UNDIP TIM II tahun ajaran 2020/2021 ini dilaksanakan mulai tanggal 30 Juni 2021 sampai dengan 12 Agustus 2021. KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun Ajaran 2020/2021 mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals). Dimana, mahasiswa didorong untuk melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada dua tema utama tersebut. KKN kali ini dilaksanakan di Desa Meraran, Kecamatan Seteluk, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Meraran merupakan salah satu desa yang memiliki danau yang luas. Danau Lebo adalah salah satu potensi yang ada di Desa Meraran sehingga menjadikan nelayan sebagai bentuk mata pencaharian utama masyarakat. Menurut Kepala Desa Meraran penduduk yang bermata pencaharian sebagai nelayan di Desa Meraran yaitu sekitar 35%. Namun sejak 1 tahun yang lalu jumlah ikan di Danau Lebo semakin berkurang dan tercemar dikarenakan hasil limbah tambang emas ilegal sehingga menyebabkan pendapatan nelayan berkurang dan kesulitan dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Selain berdampak pada pendapatan nelayan yang berkurang, masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan juga ikut berkurang drastis. Selain ikan, siput dan buah teratai juga biasa dicari dan diambil oleh masyarakat untuk dijual. Namun buah teratai (tonyong) tidak berbuah setiap hari sehingga tidak bisa dijadikan peluang usaha yang tetap.

Dulu orang-orang tua juga sering memetik akar teratai (akar tonyong) untuk dimakan dengan mentah dan dicocol dengan sambal asam jawa. Namun sekarang sudah tidak lagi karena masyarakat semakin jarang bermain ke danau. Oleh karena itu saya mengajak ibu-ibu RT 011 Desa Meraran untuk memanfaatkan pohon teratai yang tumbuh di Danau Lebo tersebut sebagai alternatif dan peluang usaha baru untuk meningkatkan pendapatan masyarakat selama pandemi COVID-19 dan seterusnya. Harapan dengan adanya program ini, masyarakat Desa Meraran khususnya ibu-ibu RT 011 dapat meneruskan bisnis ini karena sangat menguntungkan dan dapat menciptakan lapangan usaha bagi masyarakat lain karena membutuhkan beberapa pekerja.

Foto Kegiatan Pembuatan Keripik Bersama Ibu-Ibu RT 011 Desa Meraran

Keripik akar tonyong sendiri terbuat dari akar teratai yang diiris dan dibauri dengan berbagai macam tepung yang kemudian digoreng dan diberi bumbu dengan berbagai varian rasa seperti balado dan sapi panggang sehingga memberi cita rasa yang enak dimulut konsumen. Selain memiliki cita rasa yang enak, akar tonyong juga memiliki banyak manfaat yang tidak banyak orang tahu diantaranya :

  1. Kaya akan serat
  2. Memperkuat kekebalan tubuh
  3. Mencegah degenerasi mata
  4. Meningkatkan kesehatan jantung
  5. Mengurangi stres
  6. Mengatur tekanan darah

Untuk tutorial pembuatan keripik akar tonyong dapat diakses di Youtube Kuliah Nida

https://youtu.be/XnYOhl6mep4

Daftar Pustaka:

https://www.google.co.id/amp/s/www.jawapos.com/kesehatan/25/08/2019/10-manfaat-akar-bunga-teratai-untuk-kesehatan-catat-resepnya/%3famp