Candi Pengilon, Situs Sejarah Kramat yang Terbengkalai

Situs Pengilon merupakan salah satu bentuk fisik dari peninggalan sejarah di Desa Kramat.

Situs Pengilon merupakan salah satu bentuk fisik dari peninggalan sejarah di Desa Kramat.

Kramat (23/7)-Desa Kramat merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Pemalang yang tidak diketahui bagaimana asal-usulnya. Meski demikian desa ini memiliki sebuah peninggalan sejarah berupa bentuk fisik, yaitu Candi Pengilon yang terletak di tepi jalan RT 02 RW 02 Desa Kramat. Candi Pengilon ini berupa cekungan berisi air yang dipagari dengan bangunan berupa rumah yang saat ini tidak terawat.

Menurut Mbah Wariyo yaitu seorang juru kunci dari Candi Pengilon, bahwa Candi Pengilon tidak pernah lepas dari kisah seorang putri yang hidup di daerah Kidul Gunung. Ia tinggal bersama suaminya. Suatu hari terjadi pertengkaran yang hebat di antara si putri dengan suaminya. Karena sang suami lepas kendali, ia tidak sengaja menarik rambut si putri tersebut hingga leher, yang menyebabkan rambut si putri rontok satu per satu. Sang putri pun melarikan diri dari suaminya menuju Desa Bongkok dengan berjalan membungkuk ke sebuah sungai bernama Kali Rambut. Setibanya di sungai, rambutnya yang rontok tadi pun kemudian hanyut ke sungai dari Desa Depok dan berakhir di Desa Kramat. Inilah yang membawa sang putri untuk pergi ke Desa Kramat. Ketika sampai di desa tersebut, putri menemukan sebuah cekungan berisi air yang digunakannya untuk bercermin melihat kepalanya yang sudah botak. Kemudian tempat yang digunakan untuk bercermin putri tersebut diberi nama Pengilon.

Di Candi Pengilon terdapat sebuah sumur tua yang dipercaya airnya tidak akan pernah mengering meskipun kemarau panajang. Banyak orang-orang dari luar Desa Kramat yang justru mengambil airnya karena dipercaya dapat menjadi obat. Mereka yang datang biasanya diilhami dari mimpi untuk berkunjung ke situs tersebut. Oleh sebab itu, terkadang mereka yang dianggap ‘terpilih’ tersebut melakukan sesuatu untuk situs ini sebagai tanda terima kasih. Seperti misalnya, salah satu pengunjung dari daerah Pekalongan yang memperbaiki genting Candi Pengilon dan ada yang memasang menyan serta kembang tujuh rupa di sekitarnya.

DSC_1861(1)

Tampak depan Candi Pengilon yang sudah lama tidak dirawat.

Sayangnya situs ini kurang mendapatkan perawatan dengan baik meski sudah dibangun semacam rumah untuk menjaga air sumur agar tetap bersih. Namun Saat ini melihat kondisinya sendiri, Candi Pengilon airnya sudah sangat keruh, dinding rumah yang terlihat kumuh, serta genting dan pintunya yang sudah rusak. Kondisi ini dikarenakan wilayah Candi Pengilon yang tanahnya milik Perhutani sehingga masyarakat Desa Kramat sendiri belum bisa mengelolanya secara mandiri. Meskipun pengelolaan situs ini sudah masuk ke dalam rancangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), tetapi belum menunjukkan adanya tindak lanjut dari pemerintah setempat. Oleh karena itu sangat disayangkan apabila satu-satunya peninggalan sejarah di daerah ini tidak dimanfaatkan. Padahal, situs ini dapat dikenal masyarakat luas apabila dikelola dengan baik dan mendapatkan perhatian pemerintah untuk menjadi sebuah lokasi sejarah dan budaya.

Penulis: Eko Rizal Saputra
Tim II KKN Desa Kramat, Kecamatan Pemalang Universitas Diponegoro.