Tumbuhkan Sikap Peduli Covid 19 Pada Anak-Anak, Mahasiswa KKN UNDIP Gencar Edukasi Virus Corona!
Semarang (28/07) – Kemunculan SARS-CoV-2 yang menggemparkan dunia tidak dipersiapkan oleh pribadi manapun apalagi kelompok anak. Pemahaman mengenai virus COVID-19 beserta mode transmisi dan gejala yang ditimbulkan belum sepenuhnya dipahami oleh anak-anak usia dini. Kesulitan dalam penyampian informasi dan timbulnya penyimpangan saat mengedukasi COVID-19 pada kelompok anak dapat menjadikan pribadi mereka yang apatis terhadap penularan infeksi. Selain adanya potensi untuk menjadi pembawa virus sekaligus pencipta cluster keluarga, angka kasus baru dan kematian COVID-19 pada anak-anak terus meningkat. Mengutip pernyataan Direktur Bidang Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda dan Olahraga Kementerian PPN/BAPPENAS, Woro S. Sulistyaningrum pada Dialog Produktif Kabar Kamis: Anak Terlindungi Indonesia Maju di kanal Youtube FMB9ID_IKP, “Terutama dengan jenis varian baru, rentan sekali anak-anak terpapar COVID. Secara kumulatif, terdapat 28% anak dari kelompok usia 7-12 tahun yang terpapar” Ia menambahkan, “Kematian COVID-19 tertinggi ada pada kelompok usia 0-2 tahun sesuai dengan data dari satuan tugas penanganan COVID 2021”.
Kemunculan cluster keluarga kerap ditemui di kawasan RW 04/RT 01, Jurang Belimbing, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah. Hal ini disebabkan karena area permukiman berlokasi sangat dekat, sehingga terlihat padat. Marak juga ditemui sejumlah kelompok bermain anak yang tidak mengenakan masker dan meniadakan protokol kesehatan.
Guna membenarkan dan memperluas pengetahuan anak-anak usia ini mengenai peristiwa ini agar mereka senantiasa mampu melindungi diri sendiri dan lingkungan sekitarnya dari infeksi COVID-19, kepala RT setempat memberikan arahan untuk melaksakan sosialisasi door-to-door kepada anak-anak di sekitar permukiman diambil oleh mahasiswa KKN Undip sebagai langkah yang efektif dalam mengenalkan virus COVID-19 melalui pendekatan yang paling sederhana agar mudah dipahami oleh mereka. Masker medis dengan gambar yang menarik diberikan kepada anak-anak sebagai upaya implementasi dari protokol kesehatan yang berlaku. Bu Wiwik (44) selaku Ibu dari salah satu anak yang menjadi sasaran edukasi yang juga merupakan warga desa tersebut mengungkapkan, “Penjelasan seperti ini penting untuk diberikan, Mbak, karena saya pun kesulitan menyampaikan kepada anak saya tentang COVID ini. Mereka juga masih sering bermain di luar rumah tanpa masker”
Anak-anak yang telah diberikan masker medis bergambar turut mendengarkan sosialisasi yang bertemakan “Bersama Lawan COVID!”. Pengenalan virus COVID-19 bersamaan dengan mekanisme penularan dan gejala yang ditimbulkannya, yaitu batuk, pilek, demam, kesulitan bernafas dan tubuh yang lemah serta kegagalan indra penciuman dan perasa, disampaikan kepada kelompok anak dengan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Tidak hanya itu, tata cara melawan COVID-19 apabila terinfeksi, yang meliputi kegiatan mencuci tangan secara teratur dengan sabun, memakan makanan bergizi, seperti sayur dan buah, meminum vitamin dan obat sesuai resep dokter, memakai masker ketika keluar dari kamar isolasi dan saat berinteraksi serta menghubungi dokter secara berkala, juga dijelaskan kepada anak-anak sembari menunjukan animasi yang dihadirkan melalui poster. Anak-anak tersebut menunjukan sikap antusias saat edukasi diberikan serta berjanji untuk selalu mengenakan masker dan menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah.
Poster animatif diserahkan kepada satpam di Paud Undip yang berlokasi di RW 04/RT 01 untuk dapat dibantu penempelannya di dalam ruangan.
Penempelan juga dilakukan di Pos Paud yang bertempat di sekitar lingkungan tersebut.
“Poster yang menarik, semoga anak-anak lebih peduli COVID setelah ini” Ujar Pak Punijo (50) selaku Ketua RT saat ditemui di kediamannya (27/07)
Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut, anak-anak mampu memahami COVID-19 dengan tepat dan melakukan upaya pencegahan penularan virus berupa penggunaan masker ketika berada di luar rumah demi memutus rantai penyebaran virus tersebut.
Penulis : Dinda Khairunnisa (Biologi 2018)
DPL : Abdi Sukmono, ST., MT.