Mendukung Ketahanan Pangan dan Menghilangkan Kebosanan, Mahasiswa Undip ajak Warga Melakukan Budidaya Sayuran

Purwakarta (24/7/2021). Masa pandemi Covid-19 telah menghambat nyaris seluruh aktivitas masyarakat di seluruh dunia. Salah satu kegiatan yang terhambat oleh adanya pandemi Covid-19 adalah kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diwajibkan Universitas Diponegoro sebagai salah satu mata kuliah wajib untuk pengabdian masyarakat. Satu tahun belakangan kegiatan KKN Universitas Diponegoro telah dilaksanakan secara daring di kampung halaman masing-masing mahasiswa, begitu pula tahun ini.

Terhambatnya segala aktivitas memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian masyarakat. Hasil dari hambatan tersebut bisa berdampak pada kemampuan suatu keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya, seperti kebutuhan untuk makan. Ketahanan pangan suatu keluarga dapat berbeda-beda antarkeluarga, tetapi sangat bergantung pada bagaimana pemerintah mengatur pangan itu sendiri. Oleh karena ketergantungan itu, masyarakat diharapkan bisa segera sadar bahwa ketahanan pangan secara mandiri sangatlah penting agar siap jika menghadapi krisis pangan selama pandemi Covid-19.

Selain itu, dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKKM) darurat untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali menyebabkan masyarakat harus terus beraktivitas di rumah demi meminimalisir kontak fisik dengan orang lain. Tingginya lonjakan angka pasien positif Covid-19 menyebabkan PPKM ini terus diperpanjang sampai akhir Juli atau lebih lama 11 hari dari pengumuman PPKM pertama. Oleh karena itu, wajar jika masyarakat merasakan kebosanan.

Dalam program yang dilakukan mahasiswa Undip dalam menjalankan KKN, program sosialisasi cara budidaya tanaman sayuran menjadi solusi kedua permasalahan tersebut. Program tersebut mengajak masyarakat khususnya ibu-ibu PKK RT 40 yang berjumlah 25 orang untuk mulai melakukan budidaya tanaman sayuran untuk menjaga ketahanan pangan keluarga serta dapat pula menambah penghasilan.

Sosialisasi dilakukan dengan menyebarkan modul yang berjudul “Budidaya Tanaman Sayuran di Pekarangan” di groupchat Whatsapp lalu dilakukan tanya jawab. Antusiasme peserta meningkat dengan adanya kuis berhadiah planting kit. Hadiah itu bertujuan agar para peserta akan benar-benar mencoba membudidayakan tanaman sayuran. Selain itu, bagi para peserta yang menginginkan modul versi cetak dapat memintanya.

Penyerahan Modul

Menurut salah satu peserta, materi sosialisasi ini juga mencakup materi yang biasa diajarkan ke siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) sehingga modul tersebut ingin diadaptasi menjadi materi tambahan untuk pengajaran. “SD di Purwakarta itu ada materi ‘tatanen di Bale Atikan’ atau berkebun di sekolah untuk pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup. Materi dalam modul sosialisasi ini dapat membantu saya mempersiapkan materi tersebut,” kata Yuli, salah satu peserta sosialisasi ini.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi cara budidaya tanaman sayuran ini, ketahanan pangan masyarakat terutama di Kelurahan Nagrikaler dapat stabil bahkan meningkat sehingga dapat menambah penghasilan bagi masyarakatnya di masa pandemi Covid-19 ini.

Penulis: Ni Putu Ermina Saraswati / S1-Agribisnis

DPL: Dr. Aminah, S.H., M.Si