AYO BELAJAR DARI SEJARAH!!! MAHASISWA UNDIP LAKUKAN EDUKASI BAHAYA PANDEMI COVID-19 MELALUI SEJARAH WABAH-WABAH DI INDONESIA

Brebes, (30/7) – Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19 hingga saat ini. Kasus positif Covid-19 terus bertambah hari demi hari yang menunjukkan bahwa penyebaran virus masih terus berlanjut. Bahkan, pemerintah menetapkan kebijakan PPKM (Pembatasan Sosial Berskala Besar) Darurat Jawa-Bali sejak tanggal 3 Juli 2021 karena terjadi lonjakan kasus. Namun, seiring dengan berjalannya kebijakan PPKM darurat Jawa-Bali, ternyata masih banyak daerah yang mana masyarakatnya tidak patuh dan abai akan protokol kesehatan, salah satunya masyarakat RT 02 RW 05 Desa Bulakelor.

Desa Bulakelor merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes. Masa awal kebradaan Covid-19 di Indonesia, lingkungan di RT:02 RW:3, Desa Bulakelor, Kecamatan Ketanggungan tidak terlalu ramai, masyarakat lebih sering menghabiskan waktu di rumah. Namun, seiring berjalannya waktu, masyarakat mulai lalai dan abai terhadap protokol kesehatan. Banyak masyarakat yang tidak memakai masker saat keluar rumah, praktik cuci tangan sering dilupakan, dan bahkan bepergian kemanapun menjadi hal yang biasa. Bahkan pengabaian tersebut masih berlanjut ketika pemerintah telah menetapkan kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali. Dengan demikian, masyarakat belum sepenuhnya memahami bahaya penyebaran Covid-19 dan pentingnya protokol kesehatan). Oleh karena itu, diperlukan cara untuk mengingatkan dan menyadarkan kembali kepada masyarkat terkait bahaya Covid-19 dan pentingnya menjaga protokol kesehatan.

Berdasarkan pada keadaan tersebut, mahasiswa Universitas Diponegoro, yaitu Nur Khafifah dari jurusan Ilmu Sejatah 2018, menggagas suatu program dengan judul  “Ayo belajar dari Sejarah: Penyuluhan Bahaya Wabah Covid-19 dan Menghidupkan Budaya Cuci Tangan”. Sejarah wabah-wabah di Indonesia yang ditekankan yaitu; cacar, kolera, pes dan flu Spanyol. Seperti yang dicatat dalam sejarah, wabah-wabah tersebut berlangsung dengan lama di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terkait bahaya wabah tersebut dan pentingnya melakukan protokol kesehatan. Dengan melihat sejarah wabah-wabah di Indoneisa dan mengapa wabah tersebut berlangaung lama, diharapkan masyarakat Bulakelor RT 02 RW 03 setelah ini mau menyadari bahaya pandemi Covid-19 dan pentingnya menjalankan protokol kesehatan.

Edukasi atau penyuluhan bahaya pandemi Covid-19 melalui sejarah wabah-wabah di Indoneisa didilakukan pada hari Rabu dan Kamis tanggal 28-29 Juli 2021. Sementara itu, trategi yang digunkan adalah jemput bola, yaitu dengan mendatangi rumah warga di lingkungan RT 02 RW 03 Desa Bulakelor secara satu per satu. Strategi ini menyesuaikan dengan anjuran pemerintah yang melarang kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan melaui kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali. Kegiatan diawali dengan bagi-bagi masker kepada masyarakat sasaran yang kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi sejarah wabah-wabah di Indonesia melalui media poster.

Gambar .1 Poster Sejarah Wabah-Wabah di Indonesia untuk Kegiatan Edukasi.
Gambar .2 Proses Edukasi Bahaya Covid-19 Melaui Sejarah Wabah-Wabah di Indonesia.

Sebagai program lanjutan, mahasiswa Undip ini memberi ember berisi air lengkap dengan pengulirnya disertai dengan sabun cuci tangan untuk diletakkan di depan rumah setiap masyarakat sasaran di RT 02 RW 03. Diharapkan setiap kali anggota keluarga dalam rumah tersebut pulang dari bepergian, terlebih dahulu mencuci tanganya sebelum masuk ke rumah. Sebenarnya, meletakkan wadah berisi air di depan rumah merupakan kebudayaan dari leluhur yang sudah ada sejak zaman dulu, namun telah lama ditinggallkan. Maka dengan momen ini, masyarakat sekaligus menghidupkan kembali kebuayaan leluhur yang lama tenggelam.

Gambar .3 Peletakan Ember Berisi Air Beserta Sabun Cuci Tangan di Depan Rumah Warga.
Gambar .4 Salah Satu Masyarakat RT 02 RW 03 sedang Mempraktekkan Cuci Tangan

Penulis             : Nur Khafifah/Ilmu Sejarah/Fakultas Ilmu Budaya

DPL                : Ir. Rudy Hartanto, S.Pt., M.P., Ph.D., IPM.