Sekolah Daring Diperpanjang, Mahasiswa KKN Undip Galakkan Program #BeActive pada Remaja
TANGERANG (21/07), Selama pandemi berlangsung, kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh Indonesia terpaksa harus dilaksanakan secara daring atau biasa dikenal dengan istilah pembelajaran jarak jauh (PJJ). Diliput dari Kompas.com, terdapat tiga dampak negatif akibat sekolah daring yang terlalu lama, yakni ancaman putus sekolah, tekanan psikososial dan kekerasan rumah tangga, serta kendala tumbuh kembang. Pandemi sendiri juga berdampak bagi kehidupan anak-anak, terutama remaja. Pembatasan sosial bagi remaja dapat meningkatkan risiko stunting dan obesitas akibat kurangnya aktivitas fisik. Tidak kalah penting, kesehatan mental remaja juga dapat terpengaruh akibat kurangnya interaksi sosial.
Tahun ajaran baru 2021/2022 harus dimulai dengan sistem PJJ kembali. Hal ini dikarenakan lonjakan kasus positif yang terjadi di Indonesia sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan sekolah tatap muka secara langsung. Salah satu remaja di RW 012, Kelurahan Pakulonan Barat, Kecematan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Audy, berkata bahwa sekolah daring memakan waktu 6-7 jam setiap harinya. Para remaja juga mengeluhkan perasaan jenuh akibat sekolah daring yang berkepanjangan. Berkaca dari dampak negatif yang dapat timbul, mahasiswa KKN Undip tergerak untuk membuat sebuah kegiatan promotif bagi para remaja untuk tetap aktif selama sekolah daring berlangsung.
Kegiatan yang bertema #BeActive ini bertujuan untuk mendorong para remaja untuk bergerak aktif setiap harinya. Kegiatan ini mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan hobi dan minat. Menurut World Health Organization (WHO), aktivitas fisik yang rutin dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja serta mengurangi risiko berbagai penyakit di masa depan. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan memberi rasa sejahtera.
Oleh karena berlakunya PPKM Darurat, kegiatan ini dilakukan secara daring. Kegiatan ini melibatkan 30 remaja di RW 012. Kegiatan ini menjelaskan pentingnya aktivitas fisik pada masa pandemi. Remaja dikenali dengan berbagai manfaat dari aktivitas fisik yang rutin. Kemudian, kegiatan dilanjutkan dengan diskusi mengenai kegiatan-kegiatan yang termasuk aktivitas fisik. Selama diskusi berlangsung, para remaja aktif bertukar pendapat dan memberikan ide-ide aktivitas fisik yang menarik. Para remaja juga saling memberikan saran kegiatan bagi sesamanya. Kegiatan diakhiri dengan pemberian tips&tricks pada remaja agar giat dan termotivasi dalam melakukan aktivitas fisik. Michaela, salah satu remaja di RW 012, berharap kegiatan ini bisa memberikan motivasi baru bagi para remaja untuk lebih peduli dengan kesehatan selama sekolah daring.
Dengan terlaksananya program ini, diharapkan remaja dapat lebih memahami pentingnya aktivitas fisik dan bersedia meluangkan waktunya untuk aktif setiap harinya. Tubuh yang sehat, pikiran yang jernih, serta perasaan sejahtera diharapkan dapat dimiliki oleh setiap remaja dan berdampak positif pada bekerlangsungan sekolah daring.
Penulis : Janice Nathania Adiwijaya (22010118130119/Kedokteran)