Bertahan ditengah Pandemi, Mahasiswa UNDIP Ajak UMKM Keripik Pisang Coba Manfaatkan Limbah Kulit Pisang menjadi Kerupuk

Bandar Lampung (22/07), Kendati telah berlalu lebih dari satu tahun, pandemi nampaknya
masih terus menghantui masyarakat Indonesia. Segala aktivitas diberbagai sektor ikut terkena
imbasnya, dan ekonomi warga terasa amat berdampak. Begitu pula yang dirasakan oleh para
pelaku UMKM Keripik Pisang di Kelurahan Segala Mider yang merupakan daerah sentra
penghasil keripik pisang.
Meskipun banyak kesulitan yang ditemui oleh pelaku UMKM selama pandemi, namun UMKM
keripik pisang masih mampu bertahan, salah satunya UMKM Keripik Pisang Lateb Jaya, milik
Bapak Haryanto. “Banyak yang akhirnya tutup toko, karena penjualan menurun, tapi
Alhamdulillah tempat kami masih bisa bertahan” ungkap Pak Haryanto saat ditemui di
kediamannya.
Penurunan penjualan, karena lockdown tentunya berdampak pada aktivitas produksi yang
juga tidak seintensif sebelum pandemi. Inovasi produk menurut Pak Haryanto perlu terus
dilakukan jika ingin tetap bertahan dan bisa bersaing. Karena hal tersebut mahasiswa KKN
UNDIP berinisiatif untuk mengajarkan beberapa inovasi produk yang dapat dilakukan sebagai
tambahan varian produk di UMKM Keripik Pisang Lateb Jaya. Salah satunya yaitu olahan dari
limbah kulit pisang.
Limbah kulit pisang dari proses produksi keripik pisang selama ini belum dimanfaatkan dan
hanya dibuang begitu saja, sehingga hal tersebut amat disayangkan karena kulit pisang sendiri
memiliki banyak kandungan gizi yang baik. Pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi suatu
varian produk yaitu kerupuk kulit pisang tentu bisa menjadi terobosan baru yang bisa
dilakukan oleh UMKM Keripik Pisang sebagai upaya mengurangi limbah serta menambah
produk baru.

“Sangat senang dengan kegiatan mahasiswa KKN Undip yang sudah membantu kami, dan juga
mengajarkan kami untuk bisa membuat varian produk baru dari limbah kulit pisang, semoga
nanti bisa kami coba dan produksi sebagai ciri khas produk kami, Sangat bermanfaat sekali”,
ungkap Bapak Haryanto saat ditemui di kediamaannya terkait program edukasi pemanfaatan
limbah kulit pisang menjadi kerupuk.