PPKM BUAT SERBA TERBATAS, MAHASISWA UNDIP AJARI WARGA TRANSAKSI DARI RUMAH
KABUPATEN BEKASI (30/7/21) ─ Kasus positif COVID-19 yang meningkat pasca lebaran, membuat pemerintah akhirnya memberlakukan kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegaitan Masyarakat atau yang biasa disebut PPKM. PPKM diberlakukan kembali mulai tanggal 3 Juli lalu hingga tanggal 8 Agustus mendatang. Hal ini membuat warga agaknya kesulitan untuk melakukan hal-hal yang biasa dilakukan salah satunya bertransaksi.
Salah satu warga RT 009/RW 017 Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi misalnya. Rizal (17) adalah seseorang yang suka berbelanja online dan mengikuti event hari belanja nasional ataupun flash sale, namun masih membayar belanjanya lewat tunai. Rizal sebenarnya memiliki akun dompet digital, tapi masih harus mengisi saldo lewat gerai merchant karena tidak mengerti bagaimana harus mengisi dompet digitalnya dengan cara transfer.
“Aku punya rekening sih kak, punya shopeepay-nya juga. Tapi ga ngerti gimana caranya top up shopeepay lewat transfer gitu. Tapi kalo ppkm nanti alfa pasti tutup cepet deh, harus buru-buru top up shopeepay kalau lagi ada event. Kalo lupa isi, yaudah alamat gadapet barangnya.” Kata Rizal saat ditemui di rumahnya tanggal 2 Juli 2021. Melihat hal ini, Monica Chaerani Agiatama, mahasiswi Universitas Diponegoro yang sedang melakukan KKN Pulang Kampung memiliki ide untuk membantu warga sekitar untuk mengajarkan cara menggunakan e-commerce dan dompet digital dengan maksimal.
Monica atau yang biasa disapa Monic, memulai aksinya dengan membuat brosur yang berisi informasi tentang fitur-fitur dompet digital dan e-commerce dan langkah-langkah menggunakan fitur terbsebut. Misalnya fitur transfer tanpa biaya admin di DANA, fitur bayar tagihan di Shopee dan bagaimana cara mengisi shopeepay melalui transfer bank. Brosur tersebut lalu dibagikan kepada warga sekitar dan mengajarkan langsung kepada warga mengenai praktiknya. Monic juga membantu warga yang memiliki pertanyaan lain seputar e-commerce dan dompet digital.



Monic dan warga sekitar berharap, dengan adanya program ini, warga dapat memaksimalkan fungsi e-commerce dan dompet digital secara maksimal. Selain karena hemat waktu, warga tidak perlu pergi-pergi keluar rumah untuk bertransaksi dan meminimalisir kontak dengan orang lain yang berarti mata rantai penyebaran COVID-19 dapat diputus. Selain itu, dengan menguasai fitur-fitur penting e-commerce dan dompet digital, warga tidak perlu buru-buru melakukan transaksi seperti saat PPKM karena warga dapat mengatur sendiri waktu transaksi.
Penulis : Monica Chaerani Agiatama
DPL : dr. Siti Fatimah, M.Kes