Kawasan Wisata Mangrove Sepi Pengunjung Saat Pandemi, Mahasiswa KKN Undip Melakukan Kegiatan Peremajaan Mangrove

Demak (26/7) – Mahasiswa KKN Undip Tim II melaksanakan program peremajaan mangrove di kawasan wisata mangrove yang terdapat di desa Tambakbulusan, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Demak.

Lokasi Kawasan Wisata Mangrove

Mangrove yang merupakan tumbuhan yang hidup di air payau atau daerah intertidal (pasang surut) serta dengan kondisi dataran berlumpur, di Indonesia saat ini banyak hutan mangrove yang dijadikan sebagai kawasan wisata yang dikenal dengan kawasan tracking mangrove salah satunya berada di desa Tambakbulusan, Demak. Pademi COVID-19 yang menjadikan mobilitas masyarakat dibatasi membuat kawasan wisata seperti mangrove ini mengalami penurunan pengunjung sejak ditetapkannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Indonesia pada 2020 silam. Namun, dengan begitu hal ini menjadi salah satu waktu yang tepat untuk melakukan perbaikan terhadap ekosistem alam.

Peremajaan mangrove dalam artian mengembalikan mangrove yang sudah tua dan rusak menjadi mangrove yang muda, hal ini dikaitkan dengan fungsi ekologi dari mangrove sendiri yang menjadi latar belakang perlunya dilakukan peremajaan mangrove di kawasan wisata mangrove. Mangrove yang masih muda tentu saja memiliki fungsi dan manfaat yang lebih kuat dibandingkan mangrove yang sudah tua, banyak manfaat serta fungsi dari mangrove sendiri yaitu seperti :

  • Mencegah erosi pantai
  • Habitat perikanan
  • Mencegah pemanasan global
  • Sumber pendapatan bagi nelayan
  • Menjaga iklim dan cuaca
Kondisi Mangrove

Mahasiswa Undip yang melakukan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) serta dengan bantuan dari masyarakat setempat melakukan peremajaan mangrove di kawasan wisata mangrove. Peremajaan dilakukan Bersama dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat, dengan pandemi yang saat ini sedang berlangsung diharapkan peremajaan mangrove yang dilakukan dapat memperbaiki fungsi serta memperindah kawasan wisata itu sendiri.

Penulis : Handi Cahyo Triyanto (Ilmu Kelautan – FPIK)

Dr. Naniek Utami Handayani, S.Si., M.T.