Edukasi Penanaman dan Pengoptimalisasikan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Masa Pandemi Covid-19

Bumiharja (24/07/2021)-Pelaksanaan KKN TIM II UNDIP 2021 yang diterjunkan sejak 30 Juni -11 Agustus 2021 dengan mengusung tema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan masyarakat dimasa pandemi Covid 19 berbasis pada Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata”. Kegiatan KKN ini dilaksanakan di Desa Bumiharja, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal.

            Sejak adanya pandemi Covid-19 yang sudah terjadi di awal tahun 2020 dan sudah banyak menelan korban jiwa, dari data yang dihimpun WHO, lebih dari Sembilan puluh juta orang terinfeksi virus ini dan lebih dari satu juta jiwa melayang karena virus covid-19. Dari banyaknya kasus kematian yang diakibatkan oleh covid-19 perlu dilakukannya pencegahan seperti kegiatan memakai masker, mencuci tangan, membatasi mobilitas dan interaksi, menjaga jarak serta menjauhi kerumunan. Namun, fokus utama upaya menjaga kesehatan tubuh adalah dari dalam tubuh itu sendiri. Salah satunya dengan mengkonsumsi minuman atau makanan yang dapat meningkatkan imunitas tubuh.

            Tanaman Obat Keluarga (Toga) menjadi salah satu pilihan yang bisa di tanamn di pekarangan, dengan pertimbangan karena dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Selain itu, fungsi dari Toga juga bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, obat herbal dan tanaman hias. Oleh karena itu, Yuliana Affiati selaku mahasiswa KKN TIM II UNDIP melaksanakan program Edukasi Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) sebagai langkah awal kepedulian terhadap kesehatan keluarga di mulai dari pekarangan rumah melalui media tanam berupa Polybag, serta membuat Serbuk sari jahe sebagai minuman herbal yang dapat meningkatkan imunitas di masa pandemi Covid-19.

Gambar 1. Penyerahan Output ke Balaidesa Bumiharja
Sumber : Dok. pribadi, 2021

            Pelaksanaan Program Edukasi Penanaman Toga dilakukan secara daring (online), karena situasi pandemi Covid-19 dan adanya PPKM. Penyampaian materi edukasi disebarkan melalui media grup Whatsapp sebagai media komunikasi secara online. Rangkaian program kerja dimulai dari pembagian link kuesioner sebelum penyampaian materi. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi edukasi melalui Link Streaming Youtube dan pembagian modul (bahan ajar). Setelah penyampaian materi edukasi selesai, selanjutnya dilakukan pembagian link kuesioner. Tujuannya dilakukannya pembagian link kuesioner sebelum dan sesudah penyampaian materi adalah untuk mengukur pemahaman warga terkait materi yang disampaikan.

Gambar 2. Pembagian Serbuk Sari Jahe ke Warga Sekitar
Sumber : Dok. pribadi, 2021

Proses edukasi berlangsung dengan cukup baik, dimana banyak warga yang mau belajar dan keingintahuan yang tinggi. Dinilai dari hasil kuesioner, sebagian besar masyarakat yang berpartisipasi adalah anak muda, dengan rerata nilai di atas 80. Hal ini menunjukan bahwa materi edukasi terkait Penanaman Toga dan Pemanfaatan Toga dijadikan Serbuk sari jahe, yang sudah dijelaskan dipahami betul oleh warga sekitar.

Penulis : Yuliana Affiati

DPL : Asri Nurdiana S.T, M.T