Menakjubkan! Mahasiswa KKN UNDIP Merubah Sampah Plastik Menjadi Berbagai Macam Bunga
Rembang (24/7), sedang berlangsung KKN Undip Tim II yang dilakukan program “KKN Pulang Kampung”. KKN Pulang Kampung disebabkan karena pandemi COVID-19 yang belum selesai. Tema yang diusung pada KKN Pulang Kampung yaitu Sinergi Perguruan Tinggi Dengan Masyarakat Dimasa Pandemi COVID-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata, kegiatan yang diusung adalah mengenai lingkungan. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh salah satu Mahasiswa KKN UNDIP TIM II bernama Heni Sulistiyani, yang melaksanakan kegiatan di RT 04 RW 01, Desa Ngadem, Kec/Kab Rembang
Salah satu masalah utama dalam bencana yang ada di Indonesia adalah kurangnya kesadaran pada diri masyarakat mengenai lingkungan. Bencana yang sering terjadi di Indonesia adalah banjir. Banjir tersebut disebabkan karena saluran air yang tersumbat oleh sampah plastik. Tahun 2021 masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa banjir yang selama ini terjadi merupakan dampak dari ketidak pedulian terhadap lingkungan salah satu contohnya adalah pembuangan sampah secara sembarangan, edukasi mengenai sampah plastik masih sangat kurang mengakibatkan penggunaan secara terus menerus, tidak adanya ruang resap bagi air hujan karena banyak yang sudah dilapisi dengan semen dan penebangan pohon yang dilakukan secara terus menerus.
Plastik merupakan salah satu sampah atau limbah yang sulit terurai. Hal ini disebabkan karena plastik tersusun dari atom yang saling mengikat satu sama lain. sampah plastik apabila dibuang langsung ke lingkungan dapat menyebabkan adanya pencemaran lingkungan baik pencemaran tanah maupun air. Sampah plastik yang ditimbun didalam tanah dapat mengganggu daya serap tanah oleh air dan apabila sampah plastik masuk ke dalam badan air seperti sungai maka dapat menghambat laju air yang mampu mengakibatkan banjir. Penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari mengalami peningkatan dapat mengakibatkan masalah yang serius bagi lingkungan. Masyarakat yang kurang sadar mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya menjadi satu tantangan bagi negara dalam penanggulangan bencana banjir. Menurut Aminudin dan Nurwati (2019), Indonesia sendiri disebut-sebut sebagai negara terbesar nomor dua di dunia penghasil sampah plastik laut setelah Cina. Indonesia masih sulit menanggulangi masalah sampah laut lantaran pengelolaan dari darat yang belum optimal.
Masyarakat pada dasarnya sudah mengetahui bahwa membuang sampah secara sembarangan merupakan hal yang salah, namun kebanyakan dari masyarakat bersikap masa bodoh mengenai hal tersebut. Oleh karena itu, kegiatan KKN yang dilakukan di Desa Ngadem dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai bahaya sampah plastik dan dampak-dampaknya bagi lingkungan.

Edukasi sampah plastik tidak hanya dilakukan dengan ibu rumah tangga RT.04 RW.01 melainkan juga dilakukan kepada anak-anak RT.04 RW.01. Edukasi tersebut dilakukan dengan menggunakan poster yang memiliki karakter yang lebih banyak untuk menarik minat anak-anak untuk mengikuti kegiatan tersebut. Adanya PPKM di Kabupaten Rembang mengakibatkan edukasi sampah plastik harus dilakukan secara online melalui grup WA.

Limbah sampah plastik dapat diolah menjadi beraneka barang kerajinan yang menarik dan bermanfaat serta bernilai jual tinggi karena memiliki tekstur dan warna yang beragam dan indah. Dari plastik daur ulang kita dapat membuat beraneka ragam kerajinan tangan. Kreasi hiasan rumah tangga yang dibuat adalah bunga mawar yang berasal dari kresek warna merah dan berbagai macam warna kresek lainnya. Pembuatan kreasi berbagai macam bunga dari sampah plastik membutuhkan sampah plastik dalam jumlah yang banyak. Sampah plastik tersebut didapatkan dari sampah yang dibuang sembarangan dilingkungan masyarakat serta sampah yang diberikan oleh warga sekitar. Proses yang panjang dalam pembuatan kreasi bunga dari sampah plastik mengakibatkan membutuhkan waktu yang panjang pula untuk membuatnya.


Proses pembuatan kreasi bunga membutuhkan sampah plastik, kawat, lem, gunting, tang dan alat lainnya. Proses dalam pembuatan diawali dengan pencucian sampah plastik. Hal tersebut bertujuan agar sampah plastik yang didapatkan dari selokan atau sampah menjadi bersih. Proses selanjutnya adalah penyetrikaan, proses ini sangan menghabiskan dan membutuhkan waktu yang lama karena suhu setrika dapat mempengaruhi hasil. Selain itu, pembuatan pola dan perangkaian menjadi bunga mawar membutuhkan waktu yang lama dan tingkat kefokusan yang tinggi. Bahan dan alat yang dibutuhkan pada dasarnya sangat mudah didapatkan, oleh karena itu dapat diharapkan setelah berlangsungnya KKN ini masyarakat dapat melanjutkan kegiatan tersebut. Adanya peran mahasiswa dan masyarakat diharapkan mampu menciptakan keberlangsungan ekosistem dan kesadaran pada diri masyarakat mengenai sampah plastik.
Demikian merupakan reportase minggu ke-4 di Desa Ngadem Kecamatan Rembang, Kabupaten Rembang. Menjalankan KKN dimasa pandemi merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi dengan program-program kerja yang harus mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan
38. Heni Sulistiyani
DPL :Ir. Sutrisno, M.P