MAHASISWA UNDIP BERI SOSIALISASI STRATEGI PERLUASAN PASAR DI MASA PANDEMI KEPADA PELAKU UMKM DESA LEYANGAN

Ungaran Timur (27/7) – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang ditetapkan Pemerintah di wilayah Jawa – Bali mengakibatkan sejumlah pedagang dan UMKM terkena dampaknya. Selama kegiatan PPKM berlangsung, aktivitas masyarakat dibatasi dan tentunya hal tersebut juga berlaku bagi pelaku UMKM. Aturan tidak diperbolehkannya untuk makan di tempat bagi yang memiliki usaha kuliner, seluruh pedagang dan kegiatan di pusat perbelanjaan serta pertokoan wajib tutup di jam 08.00 malam, membuat jatuhnya pendapatan para pelaku UMKM. Padahal keberadaan UMKM di nilai sangat membantu perekonomian Indonesia. Hal – hal tersebut tentunya juga dirasakan oleh para pelaku UMKM di Desa Leyangan. Permasalahan yang dimiliki mereka terbilang cukup berat. Sepinya pelanggan dan menurunnya pemasukan membuat mereka harus berpikir keras dan berusaha untuk mempertahankan usahanya.

Brosur Strategi Perluasan Pasar

Melihat permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN Undip tergerak untuk memberikan sosialisasi mengenai bagaimana para pelaku UMKM agar dapat mempertahankan usahanya dan memiliki pendapatan yang stabil di masa pandemi seperti ini. Sosialisasi tersebut mengangkat judul “Strategi Perluasan Pasar Produk UMKM di Masa Pandemi Covid – 19”. Sosialisasi ditujukan kepada beberapa pelaku UMKM di wilayah RT 02 RW 10 Desa Leyangan yang dilakukan secara door to door dan memberikan sosialisasi di Grup Whatsapp untuk seluruh pelaku UMKM RT 02 RW 10 Desa Leyangan. Selain itu, mahasiswa juga memberikan brosur mengenai bagaimana caranya untuk memperluas pasar produk UMKM. Sosialisasi ini dilakukan dengan tujuan agar para pelaku UMKM dapat lebih berkembang dan produknya dapat mencakup pasar yang lebih luas. Perluasan pasar dapat dilakukan oleh seluruh pelaku UMKM tanpa terkecuali. Salah satu contoh strategi yang disampaikan oleh mahasiswa adalah bagaimana pelaku UMKM dapat memasuki pasar digital. Pasar digital dinilai sangat efektif untuk memasarkan produk agar dikenal lebih banyak orang. Bagi usaha kuliner, mereka dapat menempatkan usahanya di digital market seperti GoFood, GrabFood, Shopee Food. Untuk usaha selain kuliner, mereka dapat memasarkan melalui media social seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan iklan iklan di media lainnya. Selain itu, mahasiswa juga menyampaikan mengenai strategi STP dalam pemasaran produk. STP merupakan singkatan dari Segmenting, Targetting and Positioning. Dalam memasarkan produk dan menempatkan produk dipasar yang tepat, perlu dilakukan strategi STP agar produk tepat sasaran dan lebih unggul dari pesaing.

Pelaksanaan Sosialisasi secara Door to Door dan Pembagian Brosur

Mahasiswa undip melakukan sosialisasi door to door kepada pelaku usaha laundry dan usaha kuliner ayam geprek. Sosialisasi secara door to door hanya dilakukan kepada beberapa pelaku UMKM demi mencegah penularan covid 19 lebih banyak dan sisanya dilakukan melalui Grup Whatsapp Pelaku UMKM. Sosialisasi dilakukan pada hari Selasa, 27 Juli 2020. Pelaksanaan sosialisasi tersebut cukup mengundang antusias para pelaku UMKM. Mereka sangat termotivasi dengan strategi perluasan pasar yang disampaikan dalam sosialisasi tersebut. Tidak sedikit juga yang usahanya sudah memasuki pasar digital. Namun, mereka tetap merasa membutuhkan edukasi ini agar dapat memahami segmen pasar mereka dan produk dapat berkembang lebih luas. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi dengan memperluas pasar dan pendapatan kembali stabil.

Penulis : Jae Mekar Riska Yuniar, 12030118120089, Akuntansi – FEB 2018

DPL : Bagus Rahmanda, S.H., M.H.