DOKTER MUDA BERKOLABORASI DENGAN MAHASISWI UNDIP: BINCANG SANTAI MENGUPAS COVID-19 DALAM PROGRAM CORONA EDUCAST

Di penghujung tahun 2019, masyarakat global digemparkan dengan wabah COVID-19. Virus ini mengalami persebaran secara luas dan terus meningkat dalam kurun waktu yang singkat dan merubah tatanan dunia secara signifikan. Sebagai dampak dari fase krisis yang disebabkan oleh COVID-19, berbagai negara mengambil keputusan untuk menutup seluruh potensi penyebaran virus. Namun hingga saat ini peningkatan kasus transmisi coronavirus di Indonesia kembali meningkat. Menanggapi permasalahan ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan berbagai komunitas telah meningkatkan upaya preventif seperti edukasi mengenai protokol kesehatan 6M dan program pemerataan vaksinasi untuk mencapai herd immunity. Akan tetapi, tentu persepsi masyarakat dan belum meratanya sosialisasi berdampak pada wacana penolakan protokol kesehatan serta kurangnya kesadaran terhadap program vaksinasi.

Gambar 1. Dokumentasi pelaksanaan observasi warga RW 15 Tambak Mulyo 

Menghadapi kondisi COVID-19 yang tidak kunjung usai, salah seorang peserta KKN TIM II di Tambak Mulyo, Kota Semarang, Regi Afrilia dari Fakultas Psikologi dengan bimbingan dosen pembimbing lapangan (DPL) Bapak Muhammad Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A menggagas sebuah program yang diberi tajuk “Corona Educast” dan “Buku Saku Pedoman Umum COVID-19”. Program tersebut didasari oleh hasil analisis kondisi regional dengan didasari salah satu survei LSI (2021) yang menemukan 92% responden percaya COVID-19 berbahaya, namun 36,4% tidak bersedia divaksin dan 19% diantaranya merasa sudah sehat. Serta analisis dan observasi langsung di RW 15 Tambak Mulyo yang ditemukan bahwa masih cukup banyak warga yang belum mematuhi protokol kesehatan, seperti tidak menggunakan masker, berkerumun, serta masih terlaksananya aktivitas publik dalam kondisi PPKM Darurat. Hal ini didukung dengan rekomendasi perangkat desa yang membutuhkan sebuah program untuk mencapai pemahaman dan kesadaran warga mengenai vaksinasi dan protokol kesehatan. 

Gambar 2. Realisasi Program Corona Educast 

“Corona Educast merupakan bincang santai yang mengupas secara ilmiah dan kredibel mengenai serba-serbi COVID-19, protokol kesehatan, hingga pengalaman personal relawan COVID-19. Tentunya dengan kehadiran pembicara dengan latar belakang kedokteran dapat meluruskan miskonsepsi yang berlalu lalang mengenai COVID-19 dan vaksinasi.

Program bersifat bebas budaya, mudah diaplikasikan, dan bebas biaya, sehingga harapannya program ini dapat memudahkan akses informasi dan edukasi bagi warga. Yaa.. output-nya dapat meningkatkan pengetahuan warga untuk mengusahakan terwujudnya protokol kesehatan dan memahami COVID-19 dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat.” Ujar Regi Afrilia.

Gambar 3. Buku Saku Pedoman Umum COVID 19

Lebih lanjut, Regi menyatakan “Disini saya turut menawarkan program komplementer berupa Buku Saku Pedoman Umum COVID-19 yang berisikan catatan penting dari hasil podcast dengan dr. Raihan hingga nomor telepon penting seperti pusat donor darah, ambulans, tabung oksigen dan lainnya yang sangat dibutuhkan. Kedua program ini telah didesain sedemikian rupa yang memberikan kesan pendekatan menyenangkan dan tidak membosankan, sehingga warga dapat selangkah lebih dalam memahami COVID-19 secara fun dan relax.”

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 26 Juli s.d 2 Agustus 2021. Didahului dengan persiapan dan take podcast bersama dr. Raihan Farrasky, proses penyuntingan podcast dan desain buku saku, hingga distribusi program secara daring melalui tujuh perangkat desa setempat.

“Terima kasih mba Regi atas program yang disampaikan.. Bisa memberi pencerahan, ilmu kepada masyarakat dan akan saya share ke warga kami. Mudah-mudahan dengan program yang disampaikan ini banyak membantu dalam penanganan pandemi COVID di wilayah Tambak Mulyo.” ulas Bapak Kiswanto selaku Ketua RT 4 di RW 15 Tambak Mulyo.

Pandemi COVID-19 belum berakhir, mari tetap disiplin protokol kesehatan untuk melindungi orang yang kita sayang. Salam Sehat.

Penulis : Regi Afrilia

Editor : Muhammad Zulfa Alfaruqy, S.Psi., M.A

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *