Tinggi Risiko Terjangkit Leptospirosis, Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Kelurahan Gayamsari Cara Menghapusnya
Semarang (01/08/2021). Leptospirosis adalah penyakit zoonosa yang disebabkan oleh infeksi bakteri berbentuk spiral dari genus (keluarga) Leptospira, yang ditularkan secara langsung dan tidak langsung dari hewan ke manusia. Penyakit ini bebas berkembang di alam diantara hewan baik liar maupun domestik dan manusia merupakan infeksi terminal yaitu manusia tidak menularkan.
Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pada tahun 2019 terdapat 845 kasus Leptospirosis di Indonesia, dengan kasus tertinggi berada di Jawa Tengah. Sementara itu, berdasarkan profil Kelurahan Gayamsari tahun 2020 yang disusun oleh Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Kelurahan Gayamsari, terdapat 1 kasus Leptospirosis. Meskipun hanya terdapat 1 kasus, ternyata warga yang memiliki faktor risiko mencapai 157 orang. Melihat kondisi tersebut, Mahasiswa KKN UNDIP Tim II Tahun 2021 Kelurahan Gayamsari ingin mengajarkan bagaimana cara menghapus risiko tersebut. Adanya kegiatan ini merupakan suatu bentuk pewujudan tema dari KKN Tim II UNDIP Periode 2021 yakni “Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)”, khususnya pada poin SDGs ketiga: Kehidupan Sehat dan Sejahtera.
Kegiatan dilakukan dengan mencetak poster yang menjelaskan definisi, cara penularan, faktor risiko terjangkit Leptospirosis, serta cara menyingkirkannya. Sebagai tambahan, Mahasiswa KKN juga mengadakan mini webinar melalui Zoom Meeting yang dihadiri warga RW 3 Kelurahan Gayamsari. Pada mini webinar ini juga dibahas beberapa masalah lain yang sedang tinggi kasusnya atau faktor risikonya di Kelurahan Gayamsari yaitu DBD, TB, Diare, serta Gizi seimbang.
Setelah diadakan rangkaian kegiatan ini, harapannya warga Kelurahan Gayamsari tidak lagi berisiko terlutar penyakit Leptospirosis.
Oleh: Ashauma Aksanul Muttaqin – Prodi Kedokteran, Fakultas Kedokteran
Dosen Pembimbing Lapangan: Ir. Djoko Suwandono, MSP