Kenalkan model pencatatan akuntansi sederhana kepada kelompok tani, “Mbak ini sesuatu yang baru untuk kami”
KKN TIM II UNDIP 2021
Demak – Salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) , Wulan Oktaviani yang saat ini sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Blerong RT 07 RW 04, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Wulan merupakan salah satu peserta KKN Tim II Undip Tahun 2021. KKN dilaksanakan sejak tanggal 31 Juni lalu hingga 12 Agustus mendatang. Ia mencoba memperkenalkan model pencatatan akuntansi sederhana kepada kelompok tani di desa tersebut. Hal ini merupakan pengalaman yang baru bagi kelompok tani yang mayoritas didominasi ibu-ibu.
Financial literasi yang memperkenalkan model pencatatan sederhana (accounting double entry) kepada ibu-ibu kelompok tani bermanfaat untuk membantu pengelolaan rencana keuangan terkait hasil tani agar meminimalisir adanya kurang modal pada saat masa tanam selanjutnya. Hasil pertanian yang tidak dicatat dapat menimbulkan over outflow (pengeluaran berlebihan) untuk hal-hal yang tidak berkaitan dengan keperluan pertanian. Kecenderungan yang dilakukan oleh ibu-ibu kelompok tani saat masa panen tiba, mereka cenderung menghabiskan uang tanpa perhitungan, yang mana hal ini dapat menyebabkan modal untuk masa tanam berikutnya berkurang. Inilah mengapa financial literasi sangat penting dilakukan agar dapat mengontrol outflow yang berlebihan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang dilaksanakan pada hari Jumat, 10 Juli 2021 yang berlokasi di salah satu halaman rumah warga. Mereka menyebutkan bahwa ini adalah suatu hal yang baru karena sebelumnya mereka belum pernah mendapatkan literasi semacam ini. “Mbak ini sesuatu yang baru untuk kami. Kami belum pernah dapat beginian, ya walaupun agak sulit tapi ini bermanfaat sekali buat kami”, ungkap Ibu Latif, salah satu anggota kelompok tani.
Pencatatan akuntansi sederhana yag dikenalkan berupa pembuatan jurnal dari kegiatan pembelian bibit hingga pencatatan hasil panen. Tak hanya itu, mereka juga diajarkan untuk menghitung laba rugi, dan membuat perencanaan biaya pembibitan.
Selama program berlangsung, ibu-ibu kelompok tani tersebut sangat antusias dan bersemangat. Walaupun beberapa dari mereka ada yang mengeluhkan sulit, namun setekah dijelaskan beberapa kali akhirnya mereka cukup paham menangkap maksud dan tujuan pembelajaran. Kegiatan ini masih harus dilakukan monitoring agar progres dan luaran program dapat tercapai dengan optimal.