Minggu Kelima KKN: Mahasiswa UNDIP Sosialisasi Vaksinasi Door to Door dan Bagikan Covid-Kit Gratis
Penulis : Sofianisa Rahmawati
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Pinandoyo, M.Si.
Lokasi KKN : Kelurahan Wonotingal, Candisari, Semarang

Kelurahan Wonotingal (03/08/2021) – Pada minggu kelima, mahasiswa KKN TIM II Undip yang berlokasi di RW 03 Kelurahan Wonotingal mulai melaksanakan lanjutan program kerja pertama yang bertemakan COVID-19, yaitu dengan melakukan sosialisasi vaksinasi secara door to door. Pemilihan sistem sosialisasi door to door ini dikarenakan adanya larangan untuk mengumpulkan massa serta kondisi di lokasi yang kurang memungkinkan. Sosialisasi door to door juga kami nilai lebih efektif karena dapat berinteraksi langsung dengan target sasaran, yaitu masyarakat berusia dewasa hingga lansia yang kurang memiliki akses dalam penggunaan internet.
Dalam melaksanakan sosialisasi terkait vaksin, penulis juga sekaligus memberikan paket Covid-Kit yaitu masker medis dan juga vitamin C untuk warga. Total paket Covid-Kit yang telah didistribusikan pada hari pertama (29/07) yaitu sejumlah 40. Kemudian sisanya yaitu 43 paket kami distribusikan kembali di hari selanjutnya (01/08).

Para warga yang rumahnya kami datangi pun menyambut dengan hangat serta antusias ketika kami mulai menjelaskan pentingnya vaksinasi dan mendorong warga untuk melakukan vaksinasi. Antusiasme yang kami dapatkan terefleksi dengan beberapa pertanyaan yang juga dilontarkan, mayoritas pertanyaan yaitu terkait syarat untuk vaksinasi bagi mereka yang memiliki penyakit pembawa (komorbid). Penulis pun juga menjelaskan bahwa untuk vaksinasi harus memastikan kondisi tubuh sehat, sedangkan bagi pasien yang komorbid perlu konsultasi lebih lanjut kepada dokter untuk mengetahui apakah tubuh kita telah dianjurkan untuk menerima vaksin atau belum.

(Gambar: Dok. Pribadi)
Selain itu, dari sosialisasi ini, penulis pun mendapati bahwa nyatanya masih ada beberapa warga yang merasa ragu untuk vaksin dikarenakan sering terpapar berita negatif akan efek samping vaksin yang bisa mematikan. Penulis menilai bahwa persepsi warga yang demikian merupakan hal yang dapat dimaklumi karena minimnya edukasi terkait vaksin serta keterpaparan berita negatif yang lebih tinggi dibandingkan berita positif di lingkungan sekitar warga. Namun begitu, penulis tetap berusaha untuk meyakinkan warga bahwa kasus kematian akibat vaksin perbandingannya sangat rendah dibanding kasus yang tetap sehat setelah divaksin.
Terakhir, penulis menemukan bahwa salah satu kendala para warga belum divaksin karena ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan terdekat yang masih terbatas, selain itu akses penggunaan gawai yang masih minim pun menjadikan warga tidak mengetahui cara mendaftarkan dirinya untuk melakukan vaksinasi. Dengan begitu, penulis pun melakukan inisiasi dengan membantu pendaftaran vaksinasi untuk warga yang mana rencana ini akan mulai dilakukan di minggu selanjutnya.
Selain melakukan sosialisasi vaksinasi, pada minggu ini penulis juga membuat e-booklet yang berisi materi seputar digital marketing untuk para UMKM. E-booklet ini nantinya akan disebarkan melalui personal chat WhatsApp para pelaku UMKM sebagai bentuk sosialisasi program kedua yaitu Transformasi Digital Marketing untuk UMKM.
