Alternatif Pendidikan di Masa Pandemi, Mahasiswa KKN UNDIP Membuat KIBAR (Komik Selembar Seri Sejarah) sebagai Sarana Pendidikan Edukatif serta Menghibur Bagi Anak-anak di Rumah
(Senin 19/7) – Mahasiswa KKN Undip di depan rumah salah satu warga RT 005/07 usai mensosialisasikan KIBAR.
Berubahnya kebijakan pendidikan terkait sistem pengajaran di masa pandemi Covid-19 ini, tentu membuat anak-anak merasa jenuh belajar di rumah. Sehubungan dengan hal tersebut, tidak jarang anak-anak pun merasa pelajaran yang mereka dapatkan di kelas online tidak mereka serap secara maksimal. Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya keterbatasan koneksi jaringan, padatnya pelajaran, dan/atau menurunnya minat belajar karena kejenuhan pikiran anak-anak itu sendiri.
Sementara itu, anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tentu sangat berperan menjadi model untuk memanjangkan umur nasionalisme Indonesia di masa yang akan datang. Maka, pengetahuan akan sejarah Indonesia sendiri harus dibangun sedari dini untuk membangun pribadi anak yang berkarakter cerdas, moderen, dan religius seperti halnya moto Kota Tangerang Selatan itu sendiri.
Berangkat dari hal tersebut, dengan berbekal perangkat keras (laptop) dan perangkat lunak khusus menggambar yang sederhana serta open access, mahasiswa KKN Undip membuat komik bertemakan peristiwa sejarah Indonesia yang diupayakan dapat menjadi sebuah alternatif sarana pendidikan yang tidak hanya mendidik tetapi juga menghibur. Komik tersebut dinamakan Komik Selembar Seri Sejarah atau KIBAR.
Akronim KIBAR diciptakan selain supaya terlihat eye-catching, juga agar membuat anak-anak yang membacanya dapat mengingat komik tersebut dengan mudah. Selain itu, KIBAR juga bertujuan menjadi angin segar bagi pendidikan Sejarah Indonesia yang selama ini dianggap membosankan bagi anak-anak dengan menonjolkan basis visual sebagai strategi untuk membuat mereka setidaknya mendapatkan gambaran nyata dari peristiwa sejarah tersebut.
KIBAR diterbitkan terbatas dan mingguan pada 19-27 Juli 2021, serta dalam dua edisi, yaitu edisi pertama berjudul Pertempuran Surabaya dan edisi kedua berjudul Sosok Kartini. Pada edisi pertama, tema KIBAR sarat akan nilai-nilai nasionalisme dalam mempertahankan kemerdekaan yang terkandung dalam peristiwa pertempuran Surabaya di bulan November pasca kemerdekaan Indonesia. Sementara itu pada edisi kedua, KIBAR menonjolkan tema yang berbeda yaitu penekanan pada budaya literasi yang digemari salah satu Pahlawan Indonesia yaitu Raden Ayu Kartini.
Meskipun secara jumlah, anak-anak di RT 05/07, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan sebagai lokasi KKN hanya sedikit serta keterbatasan kesempatan untuk sosialisasi secara langsung mengingat pandemi masih berlangsung, namun strategi penyebaran KIBAR juga dilakukan secara online untuk mengajak para orangtua (ibu-ibu) setempat supaya menjadi pembimbing dalam peluasannya penyaluran KIBAR di lingkungan keluarga.
Ditulis oleh: Sekar Apriliyanti (Fakultas Ilmu Budaya)
DPL: Dr. Untung Sujianto, S.Kp., M.Kes