Dukung Kemajuan UMKM Kalongan, Mahasiswa UNDIP Berikan Edukasi Penerapan Budaya Kerja 5R di Tempat Kerja
Semarang (31/7), UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yaitu bisnis yang dijalankan baik individu, rumah tangga atau badan usaha ukuran kecil. Sektor UMKM menjadi penyumbang PDB terbesar, penyerapan lapangan kerja yang tinggi, serta relatif tahan terhadap krisis keuangan. Dalam menjalankan roda usahanya, UMKM haruslah menerapkan budaya kerja yang baik dalam kegiatan produksi.
Budaya kerja 5R merupakan budaya kerja yang banyak diaplikasikan pada bidang industri. 5R terdiri dari Ringkas, Resik, Rawat, Rapi, dan Rajin. Budaya ini merupakan konsep yang diadopsi dari Jepang dan sudah banyak diterapkan di negara-negara Eropa dan juga Indonesia. Penerapan budaya 5R pada UMKM di Indonesia masih sangat minim termasuk pada UMKM yang terdapat di Desa Kalongan RT 04 RW 08, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Melalui program Kuliah Kerja Nyata, mahasiswa UNDIP memberikan edukasi mengenai “Penerapan Budaya Kerja 5R di Tempat Kerja” di desa tersebut. Sosialisasi tersebut dilakukan kepada salah satu pelaku UMKM di Desa Kalongan yaitu UMKM TB. Al-Aqsho dengan penjelasan melalui poster dan juga pemberian modul sebagai pedoman untuk penerapan budaya kerja kedepannya. Sosialisasi yang dilakukan mendapat tanggapan positif dari Bapak Rahman sebagai salah satu pelaku UMKM, “Terimakasih ya Mas sudah diberitahu (edukasi budaya kerja 5R), saya jadi sadar buat bikin (usaha)jadi lebih baik”. Maksud lain dari edukasi mengenai budaya kerja 5R ini adalah penyesuaian sistem kerja UMKM di masa pandemi dimana saat pandemi ini dibutuhkan penataan yang ringkas dan rapi guna menciptakan lingkungan kerja yang ENASE (Efektif, Nyaman, Aman, Sehat dan Efisien).
Edukasi budaya kerja 5R diharapkan dapat diaplikasikan pada UMKM di Desa Kalongan sehingga lingkungan kerja yang tercipta menjadi lebih baik. Lingkungan yang baik akan berpengaruh terhadap kualitas produksi yang dihasilkan. Penerapan 5R pada UMKM akan meningkatkan kinerja dengan efisiensi dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki baik manusia, bahan, alat produksi, dan lain lain. Selain itu dengan penerapan budaya 5R ini dapat mengurangi waste (limbah yang dihasilkan). Adanya budaya kerja 5R ini maka akan meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja dan keselamatan pekerja terjamin.
Penulis : Muhammad Tohari, Teknik Industri, Universitas Diponegoro.
DPL : Bagus Rahmanda, SH, MH.